Sragen  

Ibu Korban Minta Polisi Berikan Hukuman Setimpal, Pelakunya Merupakan Staf Trantib

Kriminal
Korban penganiayaan yang dilakukan oleh salah satu staf trantib kecamatan miri

SRAGEN, diswaysolo.id – Kasus penganiayaan yang dilakukan oleh seorang pegawai kecamatan Miri telah meninggalkan luka mendalam bagi ibu korban. Keluarga korban sangat menginginkan agar pelaku mendapatkan hukuman yang berat. Ibu korban minta polisi berikan hukuman setimpal.

Mereka berharap aparat penegak hukum tidak bertindak secara tidak adil. Ibu korban, Suminah, mengaku tidak mengetahui secara pasti kronologi kejadian tersebut.

Dia hanya diberitahu setelah aksi penganiayaan selesai. Warga setempat memberitahunya bahwa anaknya hampir kehilangan nyawa akibat tindakan brutal tersebut. “Ketika saya tiba, dia sudah tergeletak, banyak darah dan tubuhnya penuh luka bakar, sudah tidak bisa bergerak,” ujarnya.

Dalam artikel ini akan kami ulas tentang Ibu korban minta polisi berikan hukuman setimpal, pelakunya merupakan staf Trantib. Melansir dari diswayjateng.id. Mari kita simak dan baca sampai selesai ya!

Baca Juga:  Angkringan Khas Sragen Bisa Jadi Tempat Nongkrong Anak Muda

Ibu Korban Minta Polisi Berikan Hukuman Setimpal

Suminah menjelaskan bahwa kejadian berlangsung sekitar pukul 04.00 hingga 06.00. Dia sendiri tidak mengetahui masalah yang terjadi sebelumnya.

“Kejadian berlangsung sekitar dua jam, dia sempat memukulinya, menyeret, bahkan hampir menghantamnya  dengan batu. Jika batu itu mengenai kepala putri saya, mungkin dia sudah tidak ada lagi,” tambahnya.

Dia tidak dapat memastikan hubungan antara terlapor dan korban, tetapi menduga bahwa mereka pernah memiliki kedekatan. Namun, pelaku sama sekali tidak menyampaikan permintaan maaf.

“Dari pak camat dan lurah, mereka menyampaikan permohonan maaf sebagai pimpinan dan warga. Namun, dari pelaku tidak ada sama sekali,” tuturnya. Sebagai orang tua, dia mengharapkan agar pihak kepolisian segera memproses kasus ini.

Baca Juga:  Tinjau Pasar Sukowati, Bupati Sragen Sigit Tampung Aspirasi Pedagang

Terlapor bahkan menunjukkan sikap menantang dan tidak merasa takut terhadap hukum. Selain itu, terlapor juga mengancam keselamatan korban serta keluarganya.

Putrinya mengalami banyak luka lebam. Pada hari pertama perawatan di rumah sakit, kondisi penglihatannya terganggu dan merasakan sakit. Namun, saat ini putrinya sudah kembali ke rumah.

Mencicipi Kuliner Khas Sragen yang Super Lezat, Penasaran Rasanya?

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sragen, AKP Isnovim Chodariyanto, menginformasikan bahwa berkas kasus telah kami terima dan sedang dalam proses. “Kasus ini masih ditangani oleh unit PPA polres,” jelasnya.