SRAGEN, diswaysolo.id – Bupati Sragen Sigit Pamungkas meninjau Pasar Sukowati, Kamis, 6 Maret 2025. Didampingi Sekda, Kepala Diskumindag, dan Camat Sragen, Bupati Sragen Sigit mendengarkan aspirasi dari para pedagang di eks-Pasar Nglangon ini.
”Kami datang ke Pasar Sukowati untuk melihat masalah yang dihadapi masyarakat secara komprehensif,” ungkapnya saat ditemui wartawan.
Usai melakukan observasi terkait kondisi pasar tradisional itu, Bupati Sragen Sigit menyimpulkan bahwa problem utama yang dihadapi oleh para pedagang adalah sedikitnya pengunjung yang datang.
”Keadaan pasar yang sepi disebabkan oleh banyak hal. Di antaranya parkir yang dianggap menyulitkan dan gerbang masuk yang hanya 1 titik,” katanya.
Dia menjelaskan, selain itu terdapat berbagai permasalahan yang dihadapi para pedagang. Antara lain, tata letak blok yang tidak sesuai dengan karakter barang dagangan. Kemudian adanya kebocoran yang mengakibatkan air menggenang. ”Kita akan carikan solusi kebijakan yang paling pas, sehingga transaksi dapat dilakukan secara efektif,” imbuhnya.
Pasar terkesan tertutup
Sementara itu, salah satu pedagang daging, Warni menyampaikan pendapatnya terkait gerbang dan sekat antar los yang membuat pasar terkesan tertutup.
”Para pengunjung sering bingung dengan tata letak los di sini. Seandainya pasar dibuat lebih terbuka, pasti pandangan pengunjung akan lebih luas,” ujarnya.
Penjual makanan, Sudarmi mengaku hanya betah berjualan sampai jam 11.00 WIB. Hal itu karena udara di pasar yang terasa panas dan pengap. ”Semakin lama (pasar) semakin sepi. Semoga pasar ini diubah agar lebih nyaman untuk kegiatan jual-beli,” harapnya.
Berharap ada perbaikan
Senada, Aminah, pedagang jilbab dan sandal menuturkan tentang kurangnya ventilasi yang membuat bagian dalam pasar kekurangan cahaya. Dia berharap, Pasar Sukowati mendapatkan beberapa perubahan agar lebih terlihat dari jalan.
”Kami sudah menyampaikan semuanya kepada Bapak Sigit. Semoga satu per satu masalah kami akan menemukan jalan keluarnya,” ungkap pedagang lainnya, Sulastri.
