Pria Diduga ODGJ Ngamuk Bawa Celurit di Jalan Bawen

Semarang,diswaysolo.id – Sebuah video viral memperlihatkan seorang pria yang diduga mengalami gangguan jiwa (ODGJ) sedang mengamuk sambil membawa celurit di tengah Jalan Raya Ambarawa-Bawen, Kabupaten Semarang.

Aksi tersebut membuat arus lalu lintas terhenti dan sejumlah pengguna jalan panik melihat perilakunya.

Petugas kepolisian bersama warga segera merespon untuk meredakan situasi yang sempat tegang.

Akhirnya, pria itu berhasil mendapatkan penanganan lebih lanjut ke fasilitas kesehatan.

ODGJ Ngamuk

Kejadian bermula ketika sebuah video berdurasi beberapa menit terunggah oleh akun media sosial. Medsos itu menampilkan seorang pria tengah berdiri di tengah jalan sambil mengangkat celurit.

Video itu langsung menarik perhatian netizen karena aksi pria yang bergerak di tengah arus kendaraan tersebut tampak membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Lokasi jelas terlihat di Jalan Raya Ambarawa-Bawen tepatnya di depan Pasar Hewan Bawen. Sebuah titik yang ramai melintasi oleh masyarakat setiap harinya.

Orang yang terekam dalam video memakai pakaian berwarna cokelat dan beberapa kali terlihat menghantamkan celurit pada aspal jalan.

Aksi ini membuat kendaraan terpaksa berhenti total dan pengendara enggan mendekat karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan. Situasi menjadi semakin tidak menentu sebelum petugas tiba.

Saat pria tersebut berada di tengah jalan, arus lalu lintas dari kedua arah langsung terhambat. Beberapa pengendara motor dan mobil memilih berhenti menjauh untuk menghindari risiko keterlibatan dalam insiden tersebut.

Warga yang melihat kejadian itu pun tampak bingung dan ragu untuk mendekat karena pria itu membawa senjata tajam.

Beberapa saksi sempat mengatakan bahwa suasana di lokasi terlihat tegang karena tidak ada yang berani mengintervensi langsung.

Banyak yang akhirnya memilih menelepon pihak berwajib setelah melihat potensi bahaya oleh pria itu.

Baca Juga:  Nyai Sinta Nuriyah, Istri Mendiang Gus Dur Sahur Keliling Bersama Kaum Duafa di Ponpes Hasyim Asyari Tegal

Polisi dari Polsek Bawen segera tiba di lokasi setelah menerima laporan dari warga yang khawatir dengan kejadian tersebut.

Petugas menyalakan sirene dan rotator untuk menandakan kehadiran mereka, sekaligus mengamankan area agar tidak semakin ramai.

Dalam prosesnya, polisi bersama warga sekitar serta pengguna jalan lain untuk mendekati pria itu secara hati-hati.

Dengan kerja sama yang sigap antara petugas dan masyarakat, akhirnya ringkus pria tersebut tanpa adanya insiden yang lebih serius.

Melakukan upaya ini  dengan pendekatan persuasif agar tidak memicu aksi lebih agresif dari pria itu yang sudah terlihat gelisah sejak awal.

Setelah aman, polisi mengungkap bahwa pria tersebut berinisial AJ (39), warga Ngrawan Kidul, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.

Dari keterangan oleh tokoh masyarakat setempat, AJ merupakan warga yang sering mengalami depresi dan sering terlihat diam sendiri di lingkungan sekitarnya.

Meski begitu, belum tahu secara pasti apa yang membuat AJ tiba-tiba membawa celurit dan bertindak agresif di jalan.

Warga sekaligus aparat berharap pemeriksaan lebih lanjut dapat menjelaskan faktor penyebab di balik perilaku tersebut.

Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka serius dari masyarakat atau petugas yang berada di lokasi kejadian. Polisi kemudian mengevakuasi AJ dan membawanya ke Rumah Sakit Jiwa dr. Soerojo di Magelang.

Lakukan Asesmen TKSK Bawen

Sebelum itu, dilakukan asesmen bersama TKSK Bawen dan tim Puskesmas Bawen serta koordinasi dengan keluarga dan perangkat desa untuk memastikan tindakan yang tepat dilakukan sesuai kebutuhan medis.

Hal ini menunjukkan pentingnya respons cepat aparat dan dukungan masyarakat dalam meredakan situasi yang berpotensi membahayakan. Penanganan yang aman dan terkoordinasi berhasil mencegah dampak yang lebih parah.

Baca Juga:  Wow! Inilah 5 Fakta Tentang Kasus Korupsi Wamenaker Immanuel Ebenezer

Insiden pria yang dengan dugaan mengalami gangguan jiwa membawa celurit di tengah jalan Bawen sempat menciptakan kepanikan bagi pengguna jalan dan warga sekitar. Namun berakhir tanpa korban berkat tindakan tegas pihak kepolisian dan bantuan masyarakat.

Kasus ini sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya peran sistem kesehatan dan dukungan sosial dalam menangani individu yang rentan mengalami gangguan kejiwaan.

Penanganan yang cepat serta koordinasi antara berbagai pihak memastikan situasi kembali kondusif tanpa memicu bahaya lebih luas bagi umum.