Semarang,diswaysolo.id – PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik) tengah mengembangkan Kawasan Terminal Ronggowarsito di Semarang sebagai pusat logistik terintegrasi yang strategis.
Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong efisiensi rantai pasok nasional sekaligus memperkuat moda transportasi berbasis rel.
Dengan integrasi kereta api, laut, dan jalan, KAI menargetkan pengurangan biaya logistik rangkaian distribusi.
Program ini bahkan diharapkan mampu memotong ongkos kirim hingga 30%. Simak ulasan selengkapnya berikut ini!
KAI Logistik
KAI Logistik memandang bahwa pertumbuhan pesat kawasan industri di Jawa Tengah menjadi pemicu kebutuhan logistik yang semakin besar.
Semarang, khususnya, menjadi titik penting karena kedekatannya dengan Pelabuhan Tanjung Emas dan jalur kereta api barang lintas utara Pulau Jawa.
Selama ini distribusi barang di wilayah tersebut banyak bergantung pada truk, yang menyebabkan kemacetan dan biaya logistik yang tinggi.
Untuk mengatasi tantangan itu, KAI merancang kawasan Ronggowarsito sebagai pusat logistik terpadu yang menggabungkan moda kereta api, laut, dan jalan.
Dengan mengintegrasikan transportasi kereta api bersama moda laut dan jalan, pusat logistik semacam Ronggowarsito mampu memperlancar arus distribusi barang.
KAI Logistik mengklaim bahwa kombinasi moda tersebut bisa mengurangi kemacetan di darat sekaligus menekan ongkos logistik nasional.
Menurut Direktur Utama KAI Logistik, Fredi Firmansyah, efisiensi yang dihasilkan bisa mencapai 20–30% dari total biaya logistik.
Saat ini, KAI Logistik telah mengelola lahan seluas 6.000 m² di terminal Ronggowarsito dan merencanakan perluasan fase kedua seluas 6.100 m² yang mampu menampung lebih dari 200 TEUs (Twenty-foot Equivalent Units).
Untuk jangka panjang, KAI bermaksud mengembangkan “Ronggowarsito 2” di atas lahan seluas sekitar 22 hektare menjadi dry port dan regional logistics hub.
Proyek ekspansi ini mencakup pergudangan, depo kontainer kosong, kawasan pabeanan, serta layanan penunjang logistik lainnya.
Tidak hanya fokus pada efisiensi biaya, KAI Logistik juga menekankan aspek transportasi berkelanjutan melalui alih muatan dari jalan ke rel.
Metode ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dan meminimalkan jejak lingkungan. Di sisi digital, KAI akan mengedepankan teknologi dalam pengelolaan terminal dan sistem logistik nasional.
Terminal modern berbasis digital akan diintegrasikan dengan program pemerintah seperti Tol Laut dan ekosistem logistik nasional (National Logistic Ecosystem/NLE).
Keberadaan pusat logistik terintegrasi di Semarang tidak hanya membawa manfaat efisiensi, tetapi juga peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat.
Dengan meningkatnya aktivitas pergudangan, depo, dan jasa logistik, akan muncul lapangan kerja baru dan pertumbuhan usaha penunjang.
Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Fredi, inisiatif ini memperkuat peran BUMN di sektor logistik sekaligus menjadi katalis pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Jawa Tengah dan sekitarnya.
Pengembangan Pusat Logistik Terpadu di Kawasan Ronggowarsito menandai langkah strategis KAI Logistik dalam mengubah lanskap logistik Indonesia.
Dengan efisiensi biaya yang signifikan, teknologi modern, serta pendekatan ramah lingkungan, proyek ini bisa menjadi pilar utama transformasi logistik nasional.
Lebih dari sekadar infrastruktur fisik, inisiatif ini menjanjikan dampak positif ekonomi dan sosial bagi masyarakat lokal dan pelaku industri.
Jika berhasil, model ini bisa jadi replika di wilayah lain untuk memperkuat jaringan distribusi berbasis rel di seluruh negeri.






