Wonosobo,diswaysolo.id – Polda Jawa Tengah resmi menahan Iwan, pelaku pembacokan yang menyebabkan kematian anggota TNI, Serda RS.
Meski lokasinya kini ditahan di Rutan Polda Jateng, proses hukum tetap berada di tangan Polres Wonosobo.
Penahanan tersebut dilakukan demi keamanan dan untuk menjamin proses hukum berjalan sesuai prosedur, dengan pengawasan dari instansi terkait.
Berikut informasi selengkapnya yang bisa kamu baca di artikel kali ini. Pastikan kamu simak sampai akhir!
Polda JatengĀ
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Artanto, menyatakan bahwa Iwan telah ditahan di Rutan Polda atas alasan keamanan.
Penahanan ini bukanlah untuk mengambil alih penyidikan, melainkan untuk menjamin keamanan pihak pelaku. Proses hukum tetap dipercayakan kepada Polres Wonosobo.
Penahanan dilakukan sejak dua hari sebelum pernyataan resmi, dengan masa penahanan dipastikan berlaku selama 20 hari ke depan sebagai bagian dari proses penyidikan.
Meskipun Iwan berada di rutan Polda, Polres Wonosobo tetap menjadi unit yang menangani penyidikan kasus pembunuhan terhadap Serda RS.
Polda Jateng memberikan asistensi dalam penyidikan, karena kasus ini melibatkan anggota TNI sebagai korban, sehingga pihak Polda memastikan prosedur hukum berjalan dengan pengawasan yang tepat.
Artanto menegaskan bahwa hanya pelaku utama, yaitu Iwan, yang ditahan di Polda.
Mengenai peran perempuan yang sempat diamankan bernama Putri, belum ada kepastian apakah dia ditahan di Polres atau dilepaskan.
Serda RS dari Kodim 0707/Wonosobo tewas dibacok saat melerai keributan di sebuah kafe di Wonosobo, Jawa Tengah.
Insiden ini memicu penyelidikan Polres Wonosobo yang kemudian melacak pelaku hingga ke rumah kosong di Dusun Sumpit, Desa Kepil, Kecamatan Kepil. Di lokasi itulah Iwan beserta satu orang perempuan diamankan.
Polisi menyatakan bahwa pelaku Iwan ditangkap setelah usaha persembunyian di rumah kosong.
Sementara perempuan yang ikut diamankan masih dalam status klarifikasi lebih lanjut oleh penyidik Polres.
Keputusan Polda untuk menahan pelaku di tempat mereka sekaligus memberikan asistensi pada penyidikan oleh Polres menunjukkan kepentingan institusi dalam menjamin kredibilitas proses hukum.
Karena korban berasal dari TNI, maka institusi keamanan ikut memastikan tidak terjadi pelanggaran prosedur yang dapat memicu kontroversi ataupun tuduhan maladministrasi






