SALATIGA, diswaysolo.id – Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Salatiga menargetkan 6.319 pemuda sebagai sasaran intervensi JARKOM MABAR (Jaringan Komunitas Mahasiswa dan Anak Muda Berwirausaha Rintisan Startup).
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Salatiga, Drs. Budi Prasetiyono, M.Si., menyatakan bahwa berdasarkan data Dispora tahun 2023, dari total 44.666 pemuda berusia 16–30 tahun di Salatiga, terdapat 6.319 yang masih menganggur.
“Kelompok inilah yang menjadi fokus intervensi kami dalam program JARKOM MABAR,” kata Budi saat acara Malam Penganugerahan Penumbuhan Wirausaha Muda Kota Salatiga Tahun 2025 di Rumah Dinas Wali Kota, pada Senin, 3 November 2025.
Dispora Salatiga Targetkan 6.319 Pengangguran, Bergabung dalam Program Jarkom Mabar
Budi menjelaskan bahwa program unggulan yang dijalankan oleh Dispora Salatiga, yaitu JARKOM MABAR, saat ini telah memasuki fase inkubasi bisnis.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing pemuda, sejalan dengan misi kedua Wali Kota. “Yakni, mewujudkan pembangunan ekonomi inklusif yang berbasis pada sektor unggulan daerah melalui kolaborasi prestasi daerah dan permodalan UMKM,” tambahnya.
Budi menekankan pentingnya keseriusan dan konsistensi generasi muda dalam mengelola usaha, sebagai persiapan menuju Indonesia Emas 2045 dan untuk menghadapi tantangan Bonus Demografi.
Ia juga menambahkan bahwa saat ini pihaknya sedang menyusun Rencana Aksi Daerah Kepemudaan yang akan ditetapkan melalui Peraturan Wali Kota (Perwali) sebagai pedoman untuk sinergi lintas sektor.
Proses seleksi peserta dilakukan selama tujuh bulan melalui mekanisme kolaborasi pentahelix (akademisi, bisnis, masyarakat, pemerintah, dan media).
Baca juga: Ratusan Pedagang UMKM Laris Manis Saat Berjualan di Kalipepe Land Boyolali
“Tahapan seleksi dimulai dengan pendaftaran online yang diikuti oleh 100 peserta, kemudian disaring menjadi 50 peserta yang lolos tahap kedua, hingga terpilih 30 peserta terbaik yang akan mengikuti pelatihan dan pendampingan intensif selama tiga bulan,” jelasnya.
Selanjutnya, para peserta akan menerima materi pelatihan yang mencakup Inovasi Produk, Daya Saing, Manajemen Keuangan, SDM, Digital Marketing, serta Artificial Intelligence (AI).
Sebagai bagian dari pendampingan, peserta juga akan melakukan studi lapangan (best practice) ke Dispora Kabupaten Tegal dan Dispora Kota Bandung. Di mana, kedua daerah tersebut telah berhasil mencetak wirausaha muda berprestasi di tingkat nasional.






