Pensiunan Dosen UNS Hilang Sejak Natal, Ketemu di Jawa Timur

Surakarta,diswaysolo.id – Pensiunan dosen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) sempat menghilang sejak Hari Natal, membuat keluarga dan warga resah.

Kepergiannya yang tanpa kabar memicu laporan ke polisi oleh sang anak di Polsek Colomadu.

Rekaman CCTV menunjukkan ia terakhir terlihat menyambangi kampus saat libur Natal.

Setelah dua hari hilang, kabar baik akhirnya datang ketika ia ditemukan di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Pensiunan Dosen UNS 

Pada Kamis pagi, 25 Desember 2025, Haryanto, pensiunan dosen berusia 65 tahun, meninggalkan rumahnya di Desa Tohudan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

Ia mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter MX dengan tujuan kampus UNS, meski saat itu kampus sedang libur Natal.

Namun hingga malam, ia tidak kembali, bahkan tak membawa ponsel serta tidak ada komunikasi dengan keluarga.

Merasa khawatir, sang anak akhirnya membuat laporan orang hilang di Polsek Colomadu pada pukul 21.50 WIB.

Identitas fisik Haryanto pun ada dalam laporan kepada pihak berwajib. Ia merupakan laki-laki tinggi sekitar 180 cm, berkulit sawo matang, berambut ikal pendek, dan bertubuh kurus.

Pada waktu kepergiannya, ia mengenakan jas batik kombinasi cokelat–krem, celana hitam, sendal slop, serta membawa tas cangklong.

Karena kondisi usia yang sudah lanjut, keluarga juga menyampaikan bahwa ia mulai menunjukkan gejala lupa arah. Dengan demikian, kekhawatirannya semakin sulit ketemu jika tidak segera ada tindak lanjut.

Pihak kampus UNS turut memberikan informasi setelah melakukan penelusuran melalui sistem kamera pengawas di lingkungan kampus.

Sekretaris sekaligus juru bicara UNS, Agus Riewanto, menjelaskan bahwa Haryanto sempat terlihat memasuki area FISIP sekitar pukul 08.17 WIB pagi itu.

Sayangnya, semua ruang akademik dalam kondisi terkunci karena tidak ada kegiatan perkuliahan pada hari libur.

Baca Juga:  Pemetaan Kerawanan Pilkada Kabupaten Tegal Diluncurkan Bawaslu, Ada Rawan Tinggi Hingga Rendah

Ia terlihat mengecek pintu akademik sebelum akhirnya meninggalkan area kampus dari gerbang depan beberapa menit kemudian.

Keterangan ini menguatkan alasan keluarga bahwa ia memang berangkat ke kampus pada pagi hari sebelum ada pernyataan hilang.

Namun karena tidak banyak aktivitas di dalam kampus saat itu, tak ada saksi lain yang melihat keberadaannya setelah meninggalkan gerbang.

Itulah sebabnya CCTV menjadi salah satu petunjuk penting bagi tim pencari pada awal pencarian.

Sejak membuat laporan, pihak kepolisian bersama keluarga terus melakukan pencarian dan penyebaran informasi mengenai keberadaan pensiunan dosen tersebut.

Media sosial pun ikut membantu memperluas informasi tentang sosok yang hilang. Dengan demikian, banyak warga lebih waspada jika melihat seseorang sesuai deskripsi yang terbagi.

Upaya ini memperkuat oleh masyarakat setempat dan komunitas kampus yang ikut menyebarkan foto serta ciri-ciri Haryanto.

Dalam kondisi seperti ini, dukungan warga dan relawan menjadi faktor penting dalam memperluas area pencarian.

Informasi seperti titik terakhir terlihat, rute perjalanan umum di sekitar Colomadu dan Solo, hingga koordinat terbaru pun terus tersebar secara daring. Hal itu agar kemungkinan Haryanto cepat ketemu.

Keluarga berharap semua pihak terus membantu hingga berita baik datang.

Kebingungan di Nganjuk

Setelah dua hari pencarian intensif, kabar menggembirakan akhirnya datang pada Sabtu pagi, 27 Desember 2025. Warga di Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, menemukan seorang pria yang terlihat kebingungan di sebuah lokasi.

Identitasnya kemudian dikenali sebagai Haryanto berdasarkan ciri-ciri yang sebelumnya tersebarkan.

Ia langsung dibawa oleh warga ke Polsek Loceret untuk mendapatkan pertolongan dan pemeriksaan lebih lanjut.

Kapolsek Colomadu, AKP Juritna, memastikan bahwa Haryanto kini berada dalam kondisi aman. Kemudian telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat serta keluarga.

Baca Juga:  Respati Ardi, Hari Pertamanya Sebagai Wali Kota Solo, Langsung Fokus Pada Permasalahan Angka Kemiskinan

Setelah itu, pihak keluarga pun segera menuju lokasi untuk menjemput dan membawa pulang pensiunan dosen tersebut.

Kabar ini membawa lega sekaligus syukur kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pencarian selama dua hari terakhir.

Kisah hilangnya dan ketemunya kembali pensiunan dosen FISIP UNS ini menunjukkan pentingnya kerja sama. Khususnya antara keluarga, institusi, aparat kepolisian, dan masyarakat dalam menangani kasus orang hilang. Khususnya bagi individu lansia.

Meski sempat menimbulkan kecemasan, penemuan Haryanto dalam keadaan selamat menjadi akhir yang membahagiakan bagi keluarga serta lingkungan kampus.

Semoga pengalaman ini menjadi pembelajaran dalam menjaga keselamatan warga lanjut usia di masa depan.