Sementara itu, Arif tetap menghargai kader internal yang memiliki rekam jejak positif, seperti Gus Yasin, Wakil Gubernur Jawa Tengah, yang dinilai berhasil menjaga suara partai di daerah.
Baca juga: Mantab! Masjid Sheikh Zayed Solo Menyalurkan 8.000 Paket Daging Kurban
Tanpa menyebut secara langsung, Arif menyoroti dengan tajam arah kepemimpinan Muhamad Mardiono. Baginya, tidak ada urgensi untuk mempertahankan tokoh yang justru membawa partai ke jurang kekalahan.
“Memaksakan diri untuk maju lagi tanpa prestasi itu tidak etis, bahkan melanggar ART. Jangan pilih pemimpin yang gagal,” tegasnya.
Arif menutup seruannya dengan pesan penting bahwa PPP harus bangkit, atau akan menjadi sekadar kenangan politik masa lalu.
“Kalau kita gagal memilih, anak cucu kita hanya akan mengenal PPP sebagai catatan sejarah, bukan kekuatan politik umat,” pungkasnya.






