Sahur Bersama Santri dan Masyarakat Dengan Sinta Nuriyah

Gebyar Ramadan
Sinta Nuriyah, Sahur bersama santri

SUKOHARJO, DISWAYSOLO.ID – Sinta Nuriyah Wahid, istri Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid (Gus Dur), mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muayyad Windan yang terletak di Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, pada Selasa, 18 Maret 2025 dini hari, acara sahur bersama santri dan masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Sinta berbuka puasa dan sahur bersama ratusan santri, masyarakat, serta tokoh lintas agama di Sukoharjo.

Selama bulan Ramadan, Sinta Nuriyah Wahid memanfaatkan waktu untuk berkeliling ke berbagai daerah guna berbuka puasa dan sahur bersama.

Sebelumnya, pada Senin, 17 Maret 2025, ia juga menghadiri acara buka puasa di Karanganyar. Saat sahur, Sinta memilih untuk berkumpul di Ponpes Al-Muayyad Windan bersama ratusan santri, masyarakat, dan tokoh lintas agama.

Baca Juga:  Bupati Sukoharjo Berikan Respons Terkait Pemutusan Hubungan Kerja Yang Dialami Ribuan Pekerja Sritex

Sahur Bersama Santri dan Masyarakat di Ponpes Al-Muayyad

Ketua Panitia Sahur Bersama Sinta Nuriyah Wahid di Ponpes Al-Muayyad Windan, Nur Sodik, menyampaikan bahwa Sinta meluangkan waktu untuk sahur bersama sekitar 350 peserta, yang terdiri dari santri, masyarakat, dan tokoh lintas agama.

Ia menekankan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata dari toleransi dan kerukunan antarumat beragama
dalam membangun kebersamaan dalam berbangsa dan bernegara.

Jumlah peserta mencapai sekitar 350 orang, terdiri dari santri, masyarakat, serta tokoh-tokoh lintas agama.

Ini merupakan bukti nyata dari toleransi dan kerukunan antarumat beragama dalam upaya membangun kebersamaan sebagai bangsa dan negara, ungkapnya pada hari Selasa.

Dalam kesempatan tersebut, Sinta menyampaikan pesan mengenai makna puasa yang sesungguhnya, yaitu mengubah perilaku dan sikap dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga:  Menu Sarapan Khas Sukoharjo yang Bisa Jadi Pilihan Karena Super Legendaris

Bagi umat Muslim, bulan Ramadan menjadi waktu yang tepat untuk melakukan perubahan menuju kebaikan.

Sinta juga menekankan bahwa kegiatan ini merupakan manifestasi nyata dari toleransi, kerukunan, dan kebersamaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kerukunan antarumat beragama menjadi dasar bagi persatuan dan kesatuan bangsa.

“Beliau menyampaikan banyak hal, tetapi salah satunya adalah tentang kebangsaan dan kerukunan antarumat beragama.
Ini adalah pesan yang kami sampaikan kepada para peserta,” tambahnya.

Lebih lanjut, Nur Sodik menyatakan bahwa kunjungan Sinta Nuriyah Wahid adalah yang pertama kalinya di Pondok Pesantren Al-Muayyad Windan, Kartasura.

Kegiatan ini ditutup dengan penyaluran santunan kepada 100 kaum dhuafa di sekitar pondok pesantren.