KARANGANYAR, diswaysolo.id- Candi Planggatan terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, terdapat reruntuhan candi yang kini ditumbuhi pohon beringin berukuran besar.
Situs candi Planggatan berada di Bukit Planggatan, Dusun Tambak, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah.
Terdapat situs candi planggatan berupa reruntuhan yang diprediksi berusia lebih tua dari Candi Cetho, situs ini diduga merupakan tempat tinggal kaum rsi atau orang suci agama Hindu.
Desa Berjo yang ada di Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar ini ternyata terdapat situs purbakala yang dikenal dengan nama Situs candi Planggatan.
Berikut informasi lengkap Situs Planggatan:
1.Sejarah
Di Situs bnagunan sejarah ini terdapat tinggalan berupa susunan bebatuan berteras yang kini tidak begitu jelas batas-batas dari setiap tingkatannya.
Diduga fragmen-fragmen batu berbentuk persegi tersebut adalah bagian kaki candi,batu yang berelief ada yang menggambarkan orang menunggang kuda dalam perjalanan meninggalkan rumah panggungnya dengan dikawal tiga pengawal.
2.Kerajaan Majapahit
Di situs Candi ini juga terdapat relief Ganesa dan temuan lepas berupa lingga-yoni serta bokor batu tempat sesaji, tinggalan-tinggalan di Candi memberi informasi bahwa situs ini merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit dengan latar belakang agama Hindu.
Selain itu keberadaan bokor batu tempat sesaji mengindikasikan bahwa pada masa lalu situs ini digunakan sebagai tempat pemujaan.
3.Lokasi
Situs sejarah ini berada di Bukit Planggatan, Dusun Tambak, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, situs ini diperkirakan pembangunannya sezaman dengan Candi Sukuh, Candi Kethek, hingga Candi Cetho.
Dalam beberapa relief di situs ini terdapat sesosok pria tengah menunggangi kuda, ternyata sesosok ini ialah seorang bangsawan yang selalu dikawal oleh dua ajudannya.
4.Relief Candi
Dari sejumlah relief yang tersisa di situs ini, ada satu relief yang cukup menarik dan menjadi petunjuk kuat mengenai pertanggalan candi tersebut.
Relief itu adalah relief seekor gajah yang digambarkan secara antropomorfis (setengah hewan-setengah manusia) dalam posisi berdiri dengan belalai ke bawah dan di bagian mulutnya terdapat gambar bulan sabit, seolah-olah gajah tersebut tengah memakan buah sabit.
5.Gambar Gajah
Situs candi planggatan ini memiliki relief gajah digambarkan memakai sorban seperti seorang wiku/pendeta, pada bagian pinggang memakai ikat pinggang yang dibuat dari lipatan kain dan pada bagian pinggang sampai lutut tertutup kain pula.
Relief ini merupakan sebuah sengkalan memet yang jika dibaca berbunyi “Gajah wiku mangan wulan” yang jika diartikan menjadi sebuah angka tahun 1378 caka atau sama dengan 1456 Masehi.
6.Tiga Teras
Teras pertama merupakan teras terendah yang banyak ditumbuhi ilalang dan pepohonan, menuju ke teras dua dihubungkan dengan anak tangga sejumlah tujuh teras dua terdapat tinggalan arkeologi insitu lagi.
Teras ketiga merupakan halaman pusat, temuan yang tersisa berupa batuan-batuan yang bertebaran di halaman, di teras ini tidak ada temuan penting, sisa yang kemungkinan berupa bangunan induk.
7.Bangunan Suci
Situs candi planggatan ini juga dapat ditelusuri melalui sengkalan memet yang tertera pada panil relief berukuran tinggi 46 cm, panjang 74 cm, dan tebal 37 cm.
Panil ini menggambarkan tokoh ganesa yang digambarkan dalam posisi berdiri memakai kain cawat untuk menutupi kemaluannya, belalai menjulur dengan kedua gading panjang menjulang ke atas.






