SURAKARTA, diswaysolo.id – Dari Solo ada sate kambing khas bernama Sate Buntel tak seperti sate kambing pada umumnya yang dibuat dengan potongan daging utuh, sate buntel menggunakan daging cincang berbungkus lemak kambing.
Jika melihat sejarah dari sate buntel khas Solo, kita akan menemukan fakta kalau sebenarnya sate buntel ini terinspirasi dari kebab yang asalnya dari Timur Tengah.
Sate buntel merupakan makanan khas Indonesia yang banyak disukai oleh masyarakat Indonesia, dalam penyajian sate ini bisa menggunakan daging sapi dan kambing.
Kota Solo terkenal dengan kuliner sate kambingnya. Sate bukan sembarang sate, Solo punya kuliner unik bernama sate buntel. ‘Buntel’ merupakan istilah bahasa Jawa yang berarti ‘bungkus’.
Berikut fakta menarik Sate Buntel Solo:
1.AsaL-Usul
Asal-usul Sate ini bermula pada tahun 1948 ketika Lim Hwa Youe, pemilik Warung Sate Kambing Tambak Segaran di Kota Solo, menciptakan inovasi dalam penyajian sate.
Berbeda dengan sate pada umumnya yang terdiri dari potongan daging yang ditusuk, Lim Hwa Youe mencacah daging kambing dan membuntelnya dengan lemak kambing.
2.Cita Rasa
Daging kambing dicincang hingga lembut dan dicampur dengan bumbu khusus, kemudian daging yang telah dibumbui tersebut dibentuk ke dalam kepalan pada tusuk sate yang lebih besar dari tusuk sate biasa.
Untuk menjaga kepadatan daging pada tusuk sate, kepalan daging tersebut dibungkus dengan lapisan lemak daging selanjutnya, sate buntel dibakar hingga matang, sehingga lapisan lemak meleleh dan menciptakan sensasi unik saat disantap.
3.Bahan- Bahan
- 00 gram daging kambing yang masih segar, lalu digiling atau dicincang halus
- 50 gram lemak kambing yang sudah digiling atau dicincang
- 5 sendok makan kecap manis
- 25 ml santan kental, Anda dapat menggunakan santan instan atau santan perasan sendiri
- 1 sendok makan air asam Jawa
- 1 sendok teh asam
- 2 sendok makan air matang
- 6 lembar lemak kambing lembaran, Anda bisa membelinya langsung di penjual daging kambing
- 2 buah jeruk nipis
- Tusuk sate bambu secukupnya
4.Cara Pembuatan
- Siapkan gilingan daging atau blender khusus menggiling daging.
- Lalu, anda bisa memasukkan daging kambing dan lemak kambing ke dalamnya untuk digiling halus.
- Jika tidak mempunyai alatnya, anda bisa mencincang daging dan lemak kambing tersebut dengan pisau hingga halus.
- Setelah digiling atau dicincang, sisihkan.
- Siapkan sebuah wadah, lalu masukkan gilingan daging kambing, kecap manis, santan, air asam Jawa, semua bumbu halus. Aduk merata.
- Selanjutnya, siapkan tusuk sate. Lalu, ambil adonan daging secukupnya dan lilitkan ke tusukan satai. Setelah itu, bungkus daging dengan lemak kambing yang sudah disapkan.
- Lakukan terus hingga semua daging dan lemak kambing habis.
- Siapkan bakaran satai. Setelah itu, olesi sate buntel dengan bahan olesan yang sudah disiapkan.
- Lalu, bakar satai buntel hingga matang. Jangan lupa dibolak-balik dan diolesi lagi agar meresap.
- Siapkan piring, letakkan satai buntel diatasnya. Sajikan dengan sambal yang sudah dibuat.
5.Ciri Khas
Rahasia kelezatan sate buntel khas Solo ada pada pemakaian daging kambing muda dan selain teksturnya empuk, aromanya juga tidak sebau daging kambing pada umumnya.
Lapisan lemak pembungkusnya, biasanya yang dipakai adalah yang dari bagian perut, jenis lemak ini tipis dan transparan sehingga perlu direntangkan dengan hati-hati.
6.Bumbu Rahasia
Kuliner ini punya rasa gurih manis yang khas karena dibuat memakai bumbu halus seperti bawang merah, bawang putih, merica butiran, garam, dan gula Jawa dan semuanya bakal dicampur rata dengan cincangan daging.
Setelah itu daging dibungkus lapisan lemak yang tipis kemudian dibakar hingga lemaknya meleleh dan agak kering untuk penyajiannya, sate ini dilengkapi irisan tomat merah, daun kol, dan cabe rawit. Tentu saja dengan tambahan kecap manis.
7.Kuliner Favorit
Berasal dari Solo, bukan rahasia lagi kalau presiden Jokowi doyan sate buntel, salah satu rumah makan favoritnya adalah Sate Kambing Bu Hj. Bejo yang sudah ada sejak 1970-an.
Lokasinya di Jl. Sungai Sebakung No.10, Kedung Lumbu di sini sate buntel biasanya disajikan dengan tambahan kuah tengkleng yang masih panas dan mengepul dan juga disajikan dengan bumbu kecap, irisan tomat, dan bawang merah yang segar.






