diswaysolo.id – Bagi anda yang pernah menginjakkan kaki ke Kota Yogyakarta tentu sudah tak asing dengan keraton kasunan yogyakarta, rasanya kurang afdol jika pergi ke Jogja tapi belum mampir ke tempat ini.
Berikut adalah fakta unik tentang Keraton kasunan Yogyakarta yang tidak hanya menjadi tempat tinggal bagi para raja dan keluarga kerajaan. Ketika mengunjungi Keraton kasunan Yogyakarta, pasti Anda akan melihat orang-orang mengenakan busana tradisional dengan senyuman ramah menyambut para pengunjung.
Keraton kasunan Yogyakarta ini tentu sudah tidak asing lagi bagi banyak orang yang tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta atau akan berkunjung.
Berikut informasi lengkap mengenai Keraton Yogyakarta:
1.Aturan Berfoto
Saat berkunjung ke wisata ini teman-teman tentu harus mengikuti aturan yang berlaku di tempat tersebut, salah satu aturan yang mungkin terdengar unik adalah aturan berfoto.
Bila teman-teman ingin berfoto baiknya jangan membelakangi keraton dan berfoto dengan pose membelakangi keraton dianggap tidak sopan, karena keraton dianggap sebagai simbol raja.
2.Punya gelar yang panjang
Saat dinobatkan sebagai Raja Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat pada 7 Maret 1989, gelar resminya diperpanjang, yaitu menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengku Buwono Senopati Ing Ngalogo Ngabdurrahman Sayyidin Panotogomo Khalifatullah Ingkang Jumeneng Kaping Sedoso Ing Ngayogakarta Hadiningrat.
3.Terdiri atas tiga bagian keraton
Terdiri dari tiga bagian yang terdiri dari komplek depan kraton, kompleks inti keraton dan kompleks belakang keraton, komplek depan keraton terdiri dari Gladhak-Pangurakan (Gerbang Utama), Alun-alun Ler, dan Masjid Gedhe.
4. Warisan budaya
Kebudayaan ini merupakan bukti, bahwa Indonesia pernah menggunakan kesultanan sebagai pusat pemerintahannya, meskipun kini kesultanan sudah tidak berlaku lagi, akan tetapi segala macam tradisi dan budaya kesultanan masih banyak dijalankan di Keraton ini.
Hingga saat ini keraton ini masih menjadi tempat tinggal Sultan beserta para Abdi Dalemnya, keseharian sang sultan biasa dihabiskan di istananya ini, serta semua kebiasaan masih tetap sama seperti pendahulunya.
5.Kental arsitektur Jawa
Keraton kasunan yogyakarta ini bila dilihat dari segi bangunannya yaitu menggunakan arsitektur khas budaya Jawa, terdapat balairung-balairung mewah, paviliun yang luas, daun pintu terbuat dari kayu jati juga tebal, di belakang atau di muka setiap gerbang biasanya terdapat dinding penyekat yang disebut Renteng atau Baturono.
6.Koleksi 23 Kereta Kencana
Salah satu hal menarik lainnya dari Keraton ini adalah koleksi 23 kereta kencana. Kereta kencana merupakan sarana transportasi tradisional yang digunakan oleh keluarga kerajaan.
Meskipun kita hidup di era modern keraton ini masih merawat dengan baik koleksi kereta kencananya, koleksi tersebut disimpan di Museum Kereta Keraton Ngayogyakarta.
7.Abdi Dalem
Abdi Dalem merupakan bagian tak terpisahkan dari Keraton Yogyakarta dan dianggap sebagai contoh kesetiaan yang luhur, menjadi Abdi Dalem berarti siap untuk mengabdikan hidup, ilmu, dan waktu untuk kepentingan kerajaan, bahkan dengan mengorbankan keuntungan pribadi.
Mereka menunjukkan kesetiaan kepada raja sebagai bentuk penghargaan atas berkah dan ketenangan hidup yang mereka nikmati.
8.Ada dua kategori abdi dalem
Ada dua jenis Abdi Dalem yang bertugas di Keraton kasunan yogyakarta, yaitu Abdi Dalem Punakawan dan Keprajan dan abdi Dalem Keprajan awalnya merupakan TNI, Polisi, atau PNS yang telah pensiun dan kemudian diangkat menjadi Abdi Dalem.
Sementara itu, Abdi Dalem Punakawan berasal dari masyarakat biasa. Mereka terbagi lagi menjadi Abdi Dalem Tepas, yang bekerja harian, dan Abdi Dalem Caos, yang hanya datang ke keraton setiap sepuluh hari sekali untuk menunjukkan tanda hormat.






