Sejarah Prajurit Keraton Solo yang Menampilkan Atraksi Setiap Sabtu

Sejarah Prajurit keraton
Atraksi Sejarah prajurit Keraton Solo dan seni di kompleks Keraton Solo, Sabtu, 12 April 2025

diswaysolo.id – Prajurit Keraton Solo mengadakan atraksi di Kori Kamandungan, kompleks Keraton Solo, pada Sabtu sore, 12 April 2025. Pertunjukan ini menarik perhatian banyak wisatawan yang berkumpul untuk menyaksikan berbagai atraksi dan seni yang ditampilkan. Sejarah prajurit keraton Solo.

Atraksi ini dilaksanakan secara rutin setiap Sabtu sore pukul 16.00 WIB. Sebelum menjadi bagian dari pertunjukan budaya dan daya tarik wisata, prajurit Keraton Solo memiliki sejarah yang panjang, dengan bregada yang sudah ada sejak masa pemerintahan Paku Buwono II.

Informasi ini disampaikan oleh akademisi dari Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta, Tejo Bagus Sunaryo dan Jussac Maulana Masjhoer, dalam jurnal yang diterbitkan oleh LIPI Press berjudul Pergeseran Fungsi Bregada Prajurit Keraton Surakarta Sebagai Representasi Komodifikasi Budaya Demi Pariwisata (2023).

Baca Juga:  Pengageng Pura Mangkunegaran Solo Adakan Halalbihalal Pertama Kalinya Bersama Masyarakat

Sejarah prajurit keraton Solo yang menampilkan atraksi

Tejo dan Jussac menjelaskan bahwa kesatuan prajurit Keraton Solo terkenal dengan istilah bregada, yang merupakan serapan dari bahasa Belanda “brigade”, merujuk pada satuan berseragam dengan tugas tertentu.

Secara historis, terdapat berbagai jenis bregada dengan fungsi yang berbeda-beda, mulai dari pasukan bersenjata api (Sarageni), penangkap penjahat (Nirbaya), penjaga gerbang (Brajanala, Sangkragnyana, Kanoman), algojo (Singanagara), pemanah (Panyutra), hingga pengawal pribadi raja (Waudara) pada masa Paku Buwono II.

Saat ini, di bawah kepemimpinan S.I.S.K.S. Paku Buwono XIII, yang melanjutkan kebijakan dari Paku Buwono XII, jumlah jenis bregada telah kami sederhanakan. Beberapa jenis bregada yang masih ada antara lain:

Korps Musik: Anggota musik marching band yang bertugas memberikan aba-aba dan membuka jalan.

Tamtama: Dulu merupakan infanteri pilihan yang berfungsi sebagai pengawal keselamatan raja.

Jayeng Astra: Sebelumnya bertanggung jawab dalam menyiapkan persenjataan.

Prawira Anom: Dulu merupakan pasukan kavaleri (berkuda) yang menjadi kebanggaan keraton.

Sarageni: Dulu adalah prajurit terakhir yang menggunakan senjata api.

Darapati: Dulu bertugas sebagai penanggung jawab logistik bagi prajurit.

Jayasura: Dulu berperan sebagai penjaga keamanan di benteng terluar keraton.

Baki: Dulu berfungsi sebagai penjaga keamanan di dalam benteng keraton.

Nyutra (Panyutra): Dulu adalah pasukan pemanah yang ahli dalam bela diri dan berfungsi sebagai pengawal raja.

Sebagai representasi dari fungsi militer pada masa lalu, bregada prajurit Keraton Solo kami lengkapi dengan persenjataan yang lengkap.

Ini mencakup senjata jarak dekat seperti lameng, keris, golok, tombak, dan perisai, serta senjata jarak jauh seperti senapan dan panah. Selain itu, senjata api juga kami gunakan oleh Bregada Sarageni.

Namun, seiring dengan perubahan fungsi mereka setelah kemerdekaan, penggunaan senjata api yang fungsional kini tidak kami perbolehkan pada era modern. Senjata yang kami bawa saat ini lebih bersifat sebagai atribut seremonial dan simbolik.

Baca Juga:  Kaesang Umumkan Kongres Pertama PSI Akan Diselenggarakan di Solo Juli 2025

Pergeseran Peran

Saat ini, prajurit Keraton Solo mengalami perubahan peran dari fungsi militer menjadi penjaga budaya dan daya tarik pariwisata. Transformasi ini sejalan dengan perkembangan Keraton setelah kemerdekaan yang kini menjadi bagian dari Republik Indonesia.

Peran utama prajurit Keraton Solo saat ini adalah sebagai pelindung utama dalam menjaga kelangsungan upacara adat keraton, seperti Garebeg, Jumenengan Dalem, dan upacara Labuhan.

Selain itu, kegiatan prajurit yang sebelumnya berfokus pada latihan militer, seperti baris-berbaris, formasi perang, dan musik pengiring Korps Musik, kini kita sajikan dalam bentuk atraksi seni pertunjukan.

Tujuan dari perubahan ini adalah untuk menarik minat wisatawan, salah satunya melalui pertunjukan prajurit yang kami adakan secara rutin setiap Sabtu sore. Atraksi ini secara khusus kami rancang untuk meningkatkan daya tarik bagi para pengunjung.