SRAGEN, diswaysolo.id – Fikri Ahmad Imanudin, pemuda berusia 18 tahun lebih delapan bulan dari Dukuh Jatisari RT 017, Desa Karangjati, Kecamatan Kalijambe, Sragen, terpilih sebagai calon haji (calhaj) termuda dari Kabupaten Sragen yang akan berangkat haji pada Mei 2025. Pemuda usia 18 tahun.
Fikri akan melaksanakan ibadah haji sebagai pengganti ayahnya yang telah meninggal dunia pada tahun 2023. Sementara itu, ibunya telah menunaikan ibadah haji pada tahun 2024.
Awalnya, Fikri dijadwalkan berangkat haji bersama ibunya pada tahun 2024, namun saat itu usianya belum mencapai 18 tahun.
Saat bertemu di Pendapa Sumonegaran Sragen pada Sabtu, 12 April 2025, Fikri mengungkapkan bahwa ia tidak terkejut ketika menunjuknya untuk menggantikan ayahnya. Ia merasa siap untuk menjalani semua tahapan yang diperlukan.
Pemuda Usia 18 Tahun Asal Kalijambe Sebagai Calon Haji Termuda
Fikri baru saja menyelesaikan pendidikan di SMKN 1 Miri, Sragen, pada tahun 2024. Ibunya menjalankan usaha konveksi, dan Fikri adalah anak bungsu dari tiga bersaudara.
“Kedua kakak perempuan saya sudah berkeluarga, jadiĀ menunjuk saya untuk berangkat,” jelasnya, pria kelahiran 31 Agustus 2006.
Pada hari Sabtu ini, Fikri mengikuti Bimbingan Manasik Haji Kabupaten Sragen di Pendapa Sumonegaran.
Ia merupakan salah satu dari 887 calon haji yang memperkirakan akan berangkat ke Tanah Suci pada 18-19 Mei 2025.
Data mengenai 887 calon haji tersebut tercatat per hari Sabtu, mengingat pelunasan biaya haji masih terbuka hingga 17 April 2025.
Saya pergi sendiri. Ya, saya menggantikan posisi ayah karena beliau telah meninggal dunia pada tahun 2023.
Selama ini, saya telah mengikuti manasik sebanyak 25 kali, yang mengadakan oleh KBIH [Kelompok Bimbingan Ibadah Haji] Yasin Gemolong. Terdapat sekitar 300 calon haji yang terdaftar untuk KBIH Yasin, ujar Fikri.
Selama berada di Mekkah, dia berencana untuk fokus beribadah dan membantu orang-orang, terutama yang lanjut usia. Intinya, tambah Fikri, adalah saling membantu.
Dia ingin mendoakan ayah dan ibunya saat beribadah di Tanah Suci, serta mendoakan anggota keluarga lainnya dan masyarakat.
Fikri juga menyampaikan bahwa sisa pembayaran biaya haji sebesar Rp28,2 juta telah melunasinya. “Ayah mendaftar pada tahun 2012, jadi kami menunggu selama 13 tahun. Saya sudah mendapatkan pengalaman dari ibu yang sebelumnya telah berangkat haji,” jelasnya.
Sementara itu, calon haji tertua asalĀ Sragen berasal dari Kedungupit.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sragen, Ihsan Muhadi, mengungkapkan bahwa calon haji tertua bernama Wagiyem, berusia 89 tahun, yang merupakan warga Dukuh Totorejo RT 019/RW 006, Kedungupit, Sragen.






