KLATEN, DISWAYSOLO.ID – Pemerintah Kabupaten Klaten melanjutkan kegiatan Tarawih keliling (tarling) pada putaran ketiga di bulan Ramadan 1446 H, yang berlangsung pada Rabu malam, 12 Maret 2025, Bupati Klaten Hamenang kagumi masjid tertua.
Acara ini diadakan di Masjid Asy Syafa’ah, yang terletak di Desa Demakijo, Kecamatan Karangnongko, dan terkenal sebagai masjid tertua untuk kecamatan tersebut.
Kegiatan tarling ini turut menghadiri oleh Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, Wakil Bupati Klaten Benny Indra Ardhianto, serta sejumlah pejabat dari Pemkab Klaten. Selain itu, masyarakat sekitar masjid juga turut berpartisipasi.
Bupati Klaten Hamenang Kagumi Masjid Tertua di Karangnongko
Menurut informasi yang kami peroleh dari Radarsolo.com, Masjid Asy Syafa’ah merupakan masjid yang telah berdiri lebih dari seratus tahun di wilayah Karangnongko.
Beberapa bagian masjid, seperti pilar, dinding, dan bedug, masih mempertahankan keaslian. Menariknya, masjid ini memiliki tujuh pintu yang terletak pada bagian depan serta pada samping kanan dan kiri.
Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo memberikan apresiasi kepada masyarakat dan pengurus masjid yang telah menjaga dan merawat masjid bersejarah ini, serta berupaya untuk memakmurkannya.
Alhamdulillah, hari ini kita dapat melaksanakan tarling untuk yang ketiga kalinya di Demakijo.
Masjid ini merupakan salah satu situs bersejarah Klaten yang mendirikanya pada era Kasunanan Surakarta. Alhamdulillah, keaslian bangunannya masih terjaga sejak pertama kali membangun,” kata Hamenang.
Menjaga dan memakmurkan masjid
Hamenang mengajak masyarakat, terutama umat Muslim di Klaten, untuk menjaga dan memakmurkan masjid, khususnya yang memiliki nilai sejarah di daerah ini.
Pada sisi lain, melalui kegiatan tarling ini, kami harapkan dapat meningkatkan semangat masyarakat dalam memakmurkan masjid, terutama yang memiliki sejarah panjang dan perlu kami lestarikan.
“Kami bersyukur masjid (Asy Syafa’ah) dalam kondisi sangat baik. Takmir masjid juga telah menyampaikan aspirasi mengenai rencana renovasi masjid.
Saya sudah menyampaikan hal ini kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk kami tindaklanjuti,” jelas Hamenang.
Ketua Takmir Masjid Asy Syafa’ah, Daroji, menyatakan bahwa bagian dalam masjid masih asli. Namun, jumlah pintu masjid yang awalnya 11 kini tersisa tujuh setelah melakukan renovasi.
“Luas masjid ini adalah 10,5 meter x 9 meter. Masjid ini merupakan hadiah dari Keraton Surakarta setelah Mbah Ahmad berhasil menyembuhkan anggota keluarga keraton. Setelah itu, beliau meminta hadiah berupa pembangunan masjid ini,” ungkap Daroji.






