Klaten  

Asal Usul dan Karakteristik Soto Garing Klaten, Soto Kering yang Tidak Menggunakan Kuah

Soto garing Klaten yang terkenal enak dan lezat
Soto garing Klaten yang terkenal enak dan lezat

KLATEN, diswaysolo.id – Sebuah kota kecil di Jawa Tengah ini menyimpan berbagai kekayaan kuliner yang menarik dan menggugah selera. Salah satu hidangan yang patut dicoba adalah Soto Garing, yang menawarkan pengalaman berbeda dibandingkan soto pada umumnya.

Berbeda dengan soto berkuah yang biasa kita temui, Soto Garing disajikan tanpa kuah, namun tetap memiliki rasa yang kaya. Keunikan ini menjadikan Soto Garing sebagai salah satu daya tarik kuliner yang harus dicicipi, terutama bagi para penggemar masakan tradisional.

Hidangan ini tidak hanya memberikan sensasi rasa yang unik, tetapi juga memiliki sejarah yang panjang dan inspiratif.

Dalam artikel ini, kami akan membahas asal usul dan karakteristik Soto Garing Klaten, soto kering yang tidak menggunakan kuah. Mengutip dari Suarasurakarta.Id, mari kita simak dan baca hingga tuntas!

Sejarah Soto Garing

Soto Garing, yang juga dikenal dengan sebutan “Toring,” merupakan kuliner khas dari Klaten, Jawa Tengah, yang memiliki keunikan karena disajikan tanpa kuah.

Hidangan ini pertama kali diperkenalkan oleh Sudiman pada tahun 1973 di Warung Soto Bu Yati, yang berlokasi di Desa Sabang, Kecamatan Delanggu.

Ide untuk menciptakan soto garing muncul dari keinginan Sudiman, pemilik warung, untuk memenuhi selera anaknya yang tidak menyukai makanan berkuah.

Ia pun berinisiatif untuk menyajikan soto tanpa kuah, dan ternyata inovasi ini disambut baik oleh banyak pelanggan, sehingga menjadi menu unggulan di warungnya.

Soto garing terdiri dari nasi yang dilengkapi dengan berbagai sayuran seperti kubis, kecambah, daun seledri, dan potongan daging ayam.

Meskipun disebut tanpa kuah, hidangan ini biasanya diberi sedikit kuah untuk membasahi bagian atasnya, serta disiram dengan kecap asin khas dari Solo, yang menambah cita rasa gurih yang unik.

Baca Juga:  Umbul Ponggok Klaten, Wisata Bawah Air Yang Instagramable dan Ada Tempat Menarik

Seiring berjalannya waktu, soto garing semakin dikenal luas dan menjadi salah satu ikon kuliner di Klaten. Warung Soto Bu Yati tetap bertahan hingga saat ini, dikelola oleh generasi penerus keluarga Sudiman, dan terus menarik perhatian para pecinta kuliner dari berbagai daerah.

Warung ini buka dari subuh hingga pukul 14.00 WIB, dengan harga per porsi yang terjangkau, berkisar antara Rp6.000 hingga Rp10.000, tergantung pada tambahan topping seperti jeroan sapi.

Keunikan soto garing terletak pada cara penyajiannya yang berbeda dari soto pada umumnya, menjadikannya pilihan menarik bagi mereka yang ingin mencoba variasi soto tanpa kuah dengan cita rasa khas Jawa Tengah.

Bagi wisatawan yang berkunjung ke Klaten, mencicipi soto garing di Warung Soto Bu Yati adalah pengalaman kuliner yang tidak boleh dilewatkan.

Demikianlah penjelasan mengenai asal usul dan karakteristik soto garing Klaten, soto kering yang tidak menggunakan kuah. Semoga informasi ini bermanfaat.