KARANGANYAR, diswaysolo.id- Candi ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya dan dilindungi oleh Undang-Undang No. 11 Tahun 2010, situs andi Cetho merupakan candi bercorak agama Hindu yang diduga kuat dibangun pada masa-masa akhir era Majapahit (abad ke-15 Masehi).
Candi merupakan situs bersejarah peninggalan kerajaan-kerajaan yang pernah berdiri di bumi Nusantara, situs candi Cetho merupakan salah satu candi dengan corak Hindu yang diperkirakan telah dibangun pada masa Kerajaan Majapahit, abad ke-15 Masehi.
Situs candi Cetho adalah wisata budaya yang berada di Karanganyar, candi Cetho merupakan candi bercorak Hindu yang diduga dibangun pada masa Majapahit di abad 15.
Situs candi Cetho adalah sebuah candi Hindu yang dibangun pada masa akhir kerajaan Majapahit di abad ke-15 Masehi, candi ini terletak di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar.
Berikut fakta menarik Situs Bangunan Sejarah:
1.Arsitektur Bangunan
Bangunan candi ini memiliki arsitektur yang unik, berupa punden berundak yang dihiasi dengan berbagai relief dan patung, candi ini juga menjadi tempat pemujaan bagi umat Hindu Jawa dan penganut kepercayaan asli Jawa atau Kejawen di sini Kawan bisa merasakan nuansa religius yang kental, sekaligus mengenal lebih dekat seni dan budaya Jawa kuno.
2.Pesona Alam
Wisata candi ini menawarkan pesona alam yang memukau, dengan udara sejuk dan pemandangan hijau pegunungan dari ketinggian 1.496 meter di atas permukaan laut, Kawan bisa menyaksikan keindahan awan yang mengapung di atas lembah.
Jika beruntung, Kawan juga bisa melihat fenomena alam yang menakjubkan, yaitu wisata alam yang terlihat seperti berada di atas awan.
3.HTM
Harga tiket masuk ke kawasan Candi Cetho sangat terjangkau, yaitu Rp10.000 untuk wisatawan lokal dan Rp30.000 untuk wisatawan asing. Kawan juga harus membayar biaya parkir sebesar Rp5.000 untuk mobil dan Rp3.000 untuk motor.
Wisata ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 sampai 17.00 WIB, wisatawan diminta untuk memakai kain kampuh berwarna hitam putih seperti papan catur dan disematkan di pinggang.
4.Candi Tertinggi
Merupakan salah satu candi tertinggi di Indonesia menambahkan dimensi menarik lainnya pada situs bersejarah ini, letaknya yang berada di ketinggian 1.496 meter di atas permukaan laut di kaki Gunung Lawu memberikan pengalaman yang unik bagi para pengunjung, karena pemandangan yang bisa dinikmati dari tempat tersebut tentu akan luar biasa.
5.Asal-Usul Nama
Nama “Cetho” yang diambil dari nama dusun tempat candi ini berada, dengan arti “jelas” dalam bahasa Jawa, tampaknya cocok menggambarkan bagaimana dari ketinggian tersebut, pemandangan di sekitarnya bisa terlihat dengan sangat jelas.
Menyaksikan Kota Karanganyar, Solo, dan rangkaian pegunungan yang mengelilingi area tersebut pasti memberikan pengalaman yang memukau.
6.Sejarah Candi
Sejarah situs candi Cetho dimulai saat ditemukannya sebuah candi berupa reruntuhan batu yang memiliki 14 teras/punden dari barat (bawah) ke timur, namun sekarang tinggal 13 teras dan hanya 9 teras yang sedang dipugar.
Strukturnya yang berteras-teras “punden berundak” menimbulkan pertanyaan tentang sinkretisisme antara budaya asli pulau dan Hindu, kecurigaan ini semakin diperkuat dengan aspek ikonografi.
7.Mataram Kuno
Wisata ini merupakan bagian dari Sejarah Kerajaan Mataram Kuno yang memiliki keindahan dan kemegahan tempo dulu, makanya Anda wajib berkunjung ke sini, karena bisa menikmati keindahan alam yang memukau dari hamparan perkebunan teh yang luas serta belajar Candi yang bersejarah.
8.Misteri Pasar Gaib
Misteri di situs candi Cetho yang terakhir cukup horor, karena seringkali warga sekitar mendengar suara keramaian mirip dengan kerumunan orang yang berada di pasar dan sedang melakukan tawar menawar.
Banyak percaya jika ada makhluk gaib yang menjadi penunggu di Candi ini, jadi wisatawan yang berkunjung sebagai pendatang baru, dilarang berbicara sembarangan, kotor atau tidak baik selama di sini.






