SURAKARTA,diswaysolo.id- Di Solo pula terdapat sentra batik yang sudah ada sejak lama dan sentra batik itu bernama kampung batik laweyan, masyarakat di sana sudah banyak yang bekerja sebagai pembatik sejak tahun 1546.
Kota Solo menyimpan permata sejarah, salah satunya adalah Kampung Batik Laweyan, yang merupakan salah satu kampung batik tertua di Indonesia.
Kampung Batik Laweyan Solo merupakan desa wisata yang memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri, kita menyarankan Anda untuk mengunjungi kampung yang kaya akan seni dan budaya di Surakarta ini bersama orang dan keluarga tercinta.
Kampung Batik Laweyan tempat yang memadukan pesona masa lalu dengan dinamika masa kini, adalah destinasi yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang ingin mengenal lebih dekat kekayaan budaya Indonesia.
Berikut informasi lengkap kampung unik Solo:
1.Kampung Tertua
Kampung batik tertua di Indonesia Industri batik tulis warna alami di Laweyan mulai berkembang pada abad ke-14 M semasa pemerintahan Keraton Pajang.
Kemudian ketika teknik batik cap ditemukan pada tahun 1900-an, muncul juragan-juragan batik legendaris dengan kekayaan yang melimpah rtefak kejayaan industri batik ini masih dapat ditemukan di Laweyan, menarik perhatian wisatawan, akademisi, dan media domestik maupun internasional.
2.Cagar Budaya
Laweyan identik dengan bangunan-bangunan cagar budaya dari masa Keraton Pajang hingga masa kejayaan industri batik sekitar tahun 1900-1960-an.
Legenda Mbok Mase dan Mas Nganten, juragan batik yang dihormati, menambah nilai historis kampung ini, rumah-rumah kuno yang indah sebagian berfungsi sebagai showroom batik, sering dijadikan latar berfoto, pembuatan film dan program TV nasional serta internasional.
3.Sejarah
Sejarah Laweyan dimulai sejak era Kerajaan Pajang (abad ke-14) hingga era pergerakan kemerdekaan yang dimotori oleh Kyai Haji Samanhudi, pendiri Sarekat Dagang Islam (SDI) pada tahun 1911.
Sejarah panjang ini penuh dengan cerita inspiratif dan heroik yang menarik minat para peneliti dan sejarawan dari berbagai penjuru, merupakan lokasi bersejarah syiar dakwah Islam yang dirintis oleh Kyai Ageng Henis, murid Sunan Kalijaga.
4.Berburu Oleh-oleh
Selain belajar dan menjelajah kampung batik Laweyan Solo, Anda juga bisa membeli batik dengan harga bervariasi di destinasi wisata ini dan barang yang dijual tidak hanya kain batik saja, namun ada beragam barang dengan hiasan batik.
Batik asal Laweyan ini akan menjadi oleh-oleh terbaik untuk disimpan seumur hidup, nilai sejarah dan keindahan ragam hias batik Laweya menghadirkan kepuasan dan ciri khas yang berbeda dengan jenis batik lainnya.
5.Workshop Membatik
Rasakan keseruannya bersama keluarga,seperti kelas membatik dengan begitu, Anda tidak hanya berlibur saja tapi juga belajar, setelah selesai berkeliling Anda bisa menemukan studio membatik yang menjadi salah satu ruangan favorit para wisatawan.
Kampung batik laweyan ini dapat melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana batik lukis tangan dibuat dengan cara tradisional selain melihat-lihat, Anda juga akan belajar cara membatik dengan menggunakan lilin panas.
6.Hunting Foto
Keindahan bangunan Kampung unik solo ini sangat cocok untuk hunting foto, anda bisa mendapatkan foto terbaik untuk mengisi feed media sosial dan galeri ponsel.
Spot foto instagramable tidak hanya bagus untuk hunting foto saja tapi juga menyimpan banyak nilai sejarah dan sangat layak dipelajari misalkan Ndalem Tjokrosoemartan.
7.HTM
Ada banyak workshop yang dapat Anda coba bersama keluarga selama di sama, jika Anda ingin mencoba belajar membatik selama berkunjung ke Kampung Laweyan, tarifnya adalah sebagai berikut:
Paket Kursus Membatik kain 30×30 Rp30.000,00 – Rp75.000,00 per orang
Paket Kursus Membatik kain 50×50 Rp50.000,00 – Rp100.000
(Harga Tiket Masuk ke Kampung Batik Laweyan serta biaya lainnya dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pihak pengelola).






