Sragen  

Tangani Kemiskinan, Pemkab Sragen Melakukan Trobosan melalui Program Desa Tumis

Bupati Sragen untuk memberikan Surat Keputusan (SK) dan Piagam Wisuda Desa Tumis kepada Kepala Desa Bendo Sams
Bupati Sragen untuk memberikan Surat Keputusan (SK) dan Piagam Wisuda Desa Tumis kepada Kepala Desa Bendo Sams

SRAGEN, diswaysolo.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen terus berupaya menangani masalah kemiskinan di daerahnya. Kali ini, Pemkab Sragen melakukan terobosan lebih efektif dan integratif melalui Program Desa Tuntas Kemiskinan (Tumis).

Program yang diprakarsai oleh Bupati Sragen dr Hj. Untung Yuni Sukowati tersebut merupakan sebuah inovasi penanganan kemiskinan yang bersifat bottom-up. Caranya menggali kebutuhan dan potensi masyarakat di tingkat desa.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kabupaten Sragen Cosmas Edwi Yunanto menyebutkan, Program Desa Tumis dilaksanakan secara gotong royong. Yakni dengan membentuk tim. Meliputi OPD, perangkat kecamatan, perangkat desa, forum usaha daerah, dan CSR yang ada di wilayah Kabupaten Sragen.

”Pengentasan kemiskinan melalui Program Desa Tumis dilakukan dengan penilaian kebutuhan keluarga penerima manfaat. Hal itu agar dapat diberikan terapi yang tepat dari OPD terkait. Hal ini tidak terkecuali infrastruktur desa,” jelasnya.

Sementara itu, dalam acara Wisuda Desa Tuntas Kemiskinan Desa Bendo, Kecamatan Sukodono yang digelar Senin, 18 November 2024 lalu, Kepala Diskumindag memaparkan beberapa tahap penyaringan dalam pelaksanaan Program Desa Tumis. Meliputi pemilihan lokasi dan data, skrining data, asesmen awal dan lanjutan, serta pemberian terapi. Semua tahapan dalam rangka mengurangi angka kemiskinan tersebut melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk lembaga desa.

”Kami harap program ini mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Sragen, khususnya Desa Bendo. Selain itu, masyarakat yang mendapatkan terapi Tumis bisa lebih mandiri dan Sejahtera,” harapnya.

Di hadapan 630 tamu undangan, Cosmas melaporkan rekap realisasi Desa Tumis Bendo. Meliputi Terapi Rumah Tidak layak Huni (RTLH) dari Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Pertanahan dan Tata Ruang (DISPERKIMTARU) Kabupaten Sragen kepada 58 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan nominal Rp 1.160.000.000, 00.

Baca Juga:  Aktivitas Menarik dengan Panorama Indah di Waduk Kedung Ombo

Usaha Ekonomi Produktif (UEP) berupa pembelian kambing dan bantuan modal usaha oleh Diskumindag, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (KP3), Bagian perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Sragen senilai Rp229.518.200 kepada 67 PM.

Jaminan Hidup (Jadup) dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sragen bagi 67 orang sejumlah Rp 40.200.000 atau Rp 600 ribu untuk masing-masing penerima.

Bantuan pendidikan untuk 76 murid dengan nominal uang Rp36 juta dari Lembaga Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (LGNOTA) Kabupaten Sragen. Dimana masing-masing murid di tingkat SD mendapatkan RP400 ribu, SMP Rp500 ribu, dan SMA Rp600 ribu.

Selain itu, turut disalurkan bantuan jambanisasi senilai Rp15 juta untuk 10 PM, sambungan listrik seharga Rp 1.440.000 kepada 4 penerima, dan Penerima Bantuan Iuran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (PBI APBD) sebanyak Rp 8.164.800 bagi 18 orang.

“Total keseluruhan bantuan yang disalurkan untuk Desa Bendo dalam Program Desa Tumis sebesar Rp 1.490.323.000,” tegasnya.

Tidak hanya itu, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sragen I turut menyerahkan secara simbolis bantuan modal dan alat usaha senilai Rp 345.200.000 untuk 140 penerima.

Bantuan modal kerja turut diserahkan secara simbolis oleh Direktur Utama (Dirut) PT BPR BKK Karangmalang H Raji  sebanyak Rp 100 juta, Dirut PT BPR Bank Djoko Tingkir Titon Darmasto sebanyak Rp30 juta, dan Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Sragen Haryanti mewakili PT Gentrade sebanyak Rp 2.500.000.

Hadir Bupati Sragen untuk memberikan Surat Keputusan (SK) dan Piagam Wisuda Desa Tumis kepada Kepala Desa Bendo Samsu, didampingi Muspika Sukodono sebagai tanda bahwa Desa Bendo telah dinyatakan tuntas kemiskinan.

”Bantuan yang telah diterima ini, kami mohon kepada warga Bendo untuk dapat dimanfaatkan dan dirawat dengan baik,” pesannya.

Baca Juga:  Jajanan Khas Sragen yang Enak Banget dan Pastinya Lezat

Bupati Yuni meminta Ketua RT di Desa Bendo untuk ikut serta mengawasi dan mengevaluasi bantuan yang telah diterima oleh warga Bendo, khususnya para PM bantuan ternak. Hal itu agar hewan ternaknya bisa tumbuh sehat dan berkembang biak.

”Kita berjibaku dengan kemiskinan, di Kabupaten Sragen ada 40 desa yang membutuhkan perhatian khusus. Salah satunya adalah Desa Bendo,” terangnya.

Dia mengatakan, Program Desa Tumis  mendapatkan apresiasi dan diakui di tingkat nasional, bahkan Pemerintah Pusat berniat mengadopsi program ini menjadi program nasional. Namun Bupati Yuni menyadari bahwa program ini dapat berjalan karena gotong-royong banyak pihak. Tanpa sumbangsih tenaga, uang, dan nasehat dari pihak swasta, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan pihak-pihak lainnya maka program Desa Tumis akan sulit untuk direalisasikan.

”Hanya 304 warga Bendo yang mendapatkan manfaat dari program Desa Tumis, tidak bisa seluruhnya karena kita susun berdasarkan skala prioritas.” paparnya.