Klaten  

Kuliner Soto Garing khas Klaten, Sejarah dan Keistimewahannya

Kuliner Soto Garing khas Klaten.
Kuliner Soto Garing khas Klaten.

KLATEN, diswaysolo.id – Berbeda dengan kuliner soto garing yang berada di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah ini bagaimana tidak, soto yang disajikan seolah tidak memiliki kuah. Soto yang berkuah biasanya disajikan dalam mangkuk, tapi karena varian kuliner soto garing satu ini kering saja maka penyajiannya menggunakan piring.

Kuliner soto Garing merupakan makanan khas yang lahir dari Klaten, makanan ini menjadi salah satu ciri khas Klaten yang menjadi legendaris hingga saat ini. Soto biasanya disajikan dengan mangkuk dan dipenuhi oleh kuah yang lezat nan gurih namun di kota Klaten kuliner soto garing disajikan di sebuah piring.

Berikut informasi lengkap Soto Garing Klaten:

1.Makanan Unik

Makanan unik ini memang belum sepopuler seperti jenis-jenis soto yang lainnya. Kawan GNFI bisa mencoba soto garing dengan berkunjung ke klaten atau Delanggu, tepatnya di Soto Bu Yati.

Warung makan Bu Yati ini juga sudah berdiri sejak 50 tahun yang lalu loh! Konon, terciptanya soto ini berawal dari sang anak pemilik warung yang tidak suka memakan makanan berkuah.

2.Cara Penyajian

Kalau memakan soto biasa biasanya akan disajikan dengan mangkuk dan dipenuhi oleh kuah yang lezat nan gurih namun soto ini  disajikan dengan piring.

Satu porsinya terdiri dari nasi putih, tauge, seledri, kol, bawang merah goreng, suwiran ayam, diberi kecap, dan sedikit penyedap jangan lupa untuk menambahi sambal agar pedasnya makin terasa.

3.Cita Rasa

Cita rasa sepiring soto ini sangatlah unik dibandingkan dengan soto-soto biasa ada rasa gurih dari penyedap dan rasa manis dari kecap yang dituangkan ke atas soto

ini. Makanan tersebut juga hanya akan ditemui di warung-warung penjual soto yang ada di wilayah Klaten, meskipun tidak semua warung soto akan menyediakan soto ini.

Baca Juga:  Bupati Klaten Lakukan Audiensi Dokumen Manajemen Risiko Strategis Pemda 2025–2029

4.HTM

Warung soto Bu Yati telah dikenal luas sebagai perintis kuliner soto kering, bayangkan saja warung ini telah berdiri dari tahun 1973 dan masih eksis hingga sekarang.

Selain karena rasanya yang enak dan otentik, Toring warung Bu Yati juga terkenal karena harganya yang murah yaitu berkisar Rp 6.000 – Rp11.000 saja.

5.Sejarah

Awalnya soto yang dijual seperti sajian soto pada umumnya, dengan kuah kaldu hangat dan berbagai toppingnya, seiring waktu mulai dibuat inovasi soto tanpa kuah yang ternyata banyak digemari juga.

Selain soto tanpa kuah, biasanya para pembeli soto garing akan menikmati soto ini dengan jeroan sapi dan gorengan, kuliner soto garing populer jadi sajian sarapan warga Klaten yang pergi ke pasar Delanggu.

6.Kuliner Legendaris

Kuliner soto garing ini telah buka selama lebih dari 50 tahun, awal mula adanya soto kering ini didasari dari inisiatif penjual karena permintaan sang anak.

Diceritakan dulunya pemilik warung memiliki anak yang tak suka makanan berkuah, termasuk soto. Ia kemudian menyajikan hidangan soto tanpa kuah.

Salah satu kekuatan menu toring yakni pada kecap yang digunakan. Kecap asin yang digunakan di warung itu merupakan kecap produksi Solo dan sudah digunakan selama bertahun-tahun.