Yuk Mampir Ke Pasar Buku Bekas di Alun-alun Surakarta

Pasar Buku Bekas menjadi salah satu kegiatan menarik bagi para pecinta buku dan pengunjung.
Pasar Buku Bekas menjadi salah satu kegiatan menarik bagi para pecinta buku dan pengunjung.

diswaysolo.id – Berburu buku bekas di alun-alun Surakarta adalah salah satu kegiatan menarik bagi para pecinta buku dan pengunjung kota ini. Di kawasan ini, terdapat deretan kios dan lapak yang menjual berbagai macam buku, mulai dari novel, buku pelajaran, ensiklopedia, hingga komik yang langka dan sulit ditemukan di toko-toko buku besar.

Pasar Buku Bekas ini seakan menjadi surga bagi para kolektor yang mencari buku-buku antik maupun pembaca yang ingin mencari buku berkualitas dengan harga miring.

Suasana Pasar Buku Bekas di alun-alun Surakarta sangat khas. Di pagi hari, banyak pengunjung datang untuk sekadar berjalan-jalan atau berburu buku sambil menikmati udara pagi di alun-alun. Setiap kios dipenuhi dengan tumpukan buku yang disusun dengan rapi ataupun bertumpuk, menciptakan pemandangan yang penuh dengan warna-warna sampul buku yang beragam.

Aroma khas buku bekas yang berbaur dengan udara kota menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang datang. Tidak hanya untuk pembaca dewasa, Pasar Buku Bekas di alun-alun Surakarta juga menyediakan koleksi buku untuk anak-anak. Ada buku cerita bergambar, komik anak, dan buku edukasi dengan harga yang terjangkau.

Banyak orang tua yang datang ke sini untuk mencari buku bacaan anak-anak sebagai alternatif murah namun tetap berkualitas. Dengan begitu, pasar ini menjadi tempat yang ideal untuk semua kalangan usia.

Di sisi lain, Pasar Buku Bekas ini juga menjadi tempat yang menarik bagi pelajar dan mahasiswa. Buku-buku pelajaran dan referensi kuliah sering kali bisa ditemukan di sini, dengan harga yang jauh lebih ramah di kantong. Banyak mahasiswa dari berbagai universitas di Solo datang ke alun-alun untuk berburu buku teks atau literatur akademik yang mereka butuhkan, menghemat biaya belajar mereka.

Baca Juga:  Keindahan Malam di Balai Kota Surakarta Yang Harus Kamu Kunjungi

Ciptakan atmosfer kekeluargaan

Hunting buku di Alun-alun Surakarta juga memiliki sisi sosial yang kuat. Tidak jarang para pembeli dan penjual berbincang tentang isi buku atau pengalaman mereka dalam mencari buku-buku tertentu. Para penjual sering kali adalah orang yang sudah lama berkecimpung dalam dunia buku bekas, sehingga mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang buku-buku yang dijual. Hal ini menciptakan atmosfer kekeluargaan dan saling berbagi yang hangat di antara penjual dan pembeli.

Para kolektor juga sering mampir ke Pasar Buku Bekas ini untuk berburu buku-buku langka. Misalnya, ada kolektor yang mencari buku sejarah, ensiklopedia tua, atau koleksi komik klasik yang sulit ditemukan di tempat lain. Mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk mencari satu buku yang menjadi incaran, dan tidak jarang merasa puas karena berhasil menemukan barang berharga dengan harga yang jauh lebih murah.

Pasar Buku Bekas ini turut mendukung pelestarian budaya literasi di tengah masyarakat. Di era digital, ketika e-book dan media sosial mendominasi, pasar ini menjadi ruang bagi masyarakat untuk tetap mencintai buku fisik. Sentuhan pada lembaran-lembaran buku, bau kertas yang khas, serta pengalaman langsung memilih dan memilah buku adalah hal-hal yang tidak tergantikan oleh teknologi.

Selain sebagai tempat belanja, hunting di Pasar Buku Bekas  yang ada di alun-alun juga merupakan cara untuk menikmati suasana kota. Lokasinya yang strategis dan dekat dengan berbagai atraksi wisata membuat banyak pengunjung menjadikan aktivitas ini sebagai bagian dari wisata budaya di Surakarta. Setelah berburu buku, mereka bisa melanjutkan perjalanan menikmati kuliner khas atau mengunjungi tempat bersejarah di sekitar alun-alun.

Bagi para penggemar literatur, Pasar Buku Bekas di alun-alun Surakarta adalah tempat yang tak boleh dilewatkan.

Baca Juga:  Sapi Kurban Presiden Prabowo, Janaka, disembelih di Masjid Agung Solo