Misteri Candi Sirih Sukoharjo, Dijaga Oleh Ratu Cantik dan Katak Kesayangan

Candi Sirih Sukoharjo di jaga oleh ratu cantik
Candi Sirih Sukoharjo di jaga oleh ratu cantik

 

SUKOHARJO, diswaysolo.id – Candi Sirih yang terletak di Dusun Kersan, Desa Karanganyar, Kecamatan Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah, menyimpan keunikan mistis yang diyakini oleh masyarakat setempat.

Diceritakan bahwa candi ini dijaga oleh seorang ratu cantik beserta katak kesayangannya. Keberadaan candi sirih Sukoharjo ini sudah dikenal oleh warga sejak lama, bahkan ada yang menyebutkan sekitar 20 tahun yang lalu.

Namun, laporan resmi mengenai Candi Sirih Sukoharjo baru muncul belakangan ini kepada pihak-pihak terkait. Terdapat beberapa kisah menarik mengenai penggalian yang dilakukan oleh para arkeolog.

Beberapa penduduk setempat mengungkapkan bahwa dahulu ada arkeolog yang menggali sebagian area di sebelah selatan candi.

Ketika penggalian mencapai kedalaman sekitar 1,25 meter, tiba-tiba tercium bau aneh yang sangat menyengat. Fenomena ini menimbulkan berbagai spekulasi dan perdebatan di kalangan masyarakat.

Dalam artikel ini akan kami telusuri tentang Candi Sirih Sukoharjo, di jaga oleh ratu cantik dan katak kesayangan. Melansir dari Kabarnusa.com. Mari kita simak dan baca sampai akhir ya!

Terdapat sumber mata air yang masih terjaga

Selain itu, para arkeolog juga menemukan beberapa potongan jari manusia yang telah berubah menjadi fosil. Di samping itu, endapan abu vulkanik juga ditemukan di antara batu-batu candi utama.

Di depan sisi utama candi, terdapat sebuah situs sumur atau sumber mata air yang masih terjaga hingga saat ini. Cerita misterius lainnya muncul ketika sebelum kedatangan tim arkeolog, beberapa warga sempat menemukan bongkahan batu yang diduga mengandung emas.

Cerita Mbah Priyo, seorang sesepuh di Dusun Krisan, mengungkapkan bahwa batu-batu emas sering kali ditemukan berserakan di halaman candi. Warga yang menemukannya merasa sangat senang dan segera membawanya pulang.

“Anehnya, semua batu emas itu tiba-tiba berubah bentuk saat sampai di rumah,” ungkap Mbah Priyo yang lahir pada tahun 1943 dalam sebuah pertemuan beberapa waktu lalu.

Baca Juga:  Alasan di Balik Permendag 8/2024 Sebagai Penyebab Kebangkrutan Sritex Dinilai Tidak Berdasar

Dalam buku Bali Tempo Doeloe, yang membahas tentang Tukad Pakerisan dalam konteks arkeologi dan seni, dijelaskan bahwa sebagian batu emas tersebut berubah menjadi kerikil biasa. Yang lebih mengejutkan, ada juga yang berubah menjadi anak-anak katak.

Anak-anak katak yang muncul dari batu-batu itu melompat pergi dengan cepat, menghilang dalam sekejap. Kejadian ini membuat banyak warga percaya bahwa candi tersebut dijaga oleh sosok gaib yang akan selalu ada di sana.

Mbah Priyo juga menceritakan bahwa pada waktu-waktu tertentu, sosok wanita berpakaian ratu dengan mahkota muncul, memiliki wajah yang sangat cantik.

Sosok ratu ini sering terlihat di halaman candi dan kadang-kadang berjalan di jalan desa di belakang candi. Ratu ini muncul pada malam hari dan hanya dapat dilihat oleh orang-orang tertentu pada waktu-waktu tertentu.

Hal ini semakin memperkuat keyakinan warga bahwa Candi Sirih selalu dilindungi oleh sosok wanita gaib dan hewan kesayangan, yaitu katak.

Nama Candi Sirih diberikan oleh warga karena candi ini dulunya dianggap sebagai tempat untuk berdoa, tirakat, atau melakukan lelaku spiritual. Namun, ada juga versi lain yang menyebutnya sebagai Candi Asto Sesaji, yang berarti tempat untuk menyajikan sesaji.