Petilasan Sunan Giri di Tengah Kota Wonogiri, Napak Tilas Sejarah sang Wali

Inilah petilasan Sunan Giri yang belrlokasi di Tengah Kota Wonogiri.
Inilah petilasan Sunan Giri yang belrlokasi di Tengah Kota Wonogiri.

WONOGIRI, diswaysolo.id – Wonogiri di zaman dahulu menjadi salah satu daerah yang disasar wali songo dalam menyebarkan ajaran Islam, di antara wali songo yang diyakini menyebarkan agama Islam hingga Wonogiri yakni petilasan sunan giri.

Petilasan Sunan Giri sering didatangi pengunjung baik untuk mengenal lebih sejarah salah seorang Walisongo itu, maupun untuk ritual.

Wonogiri sebenarnya menjadi rute penyebaran Agama Islam di pulau Jawa, jejak rute wali songo dalam menyebarkan agama juga melintas di Wonogiri, yakni petilasan sunan giri atau dikenal dengan sebutan Sunan Gunung Giri yang makamnya diketahui berada di Gresik, Jawa Timur.

Bagi kamu yang menyukai wisata religi maupun ziarah makam Sunan Giri tentu tak boleh dilewatkan, kompleks petilasan sunan giri ini selalu ramai oleh peziarah mengingat Sunan Giri merupakan tokoh penting penyebaran Islam di Gresik.

Berikut informasi lengkap wisata religi Ini:

1.Kisah Menarik

Raden Paku atau yang sering dikenal sebagai Sunan Giri lahir pada tahun 1442 M dari pasangan Syekh Maulana Ishaq dan Dewi Sekardadu, sejak kecil beliau diasuh oleh Nyai Ageng Pinatih yang memberinya panggilan Joko Samudro.

Berada di lingkungan religius membuat Sunan Giri mulai tekun mempelajari Islam, terutama pada pamannya yakni Sunan Ampel dan hingga waktu mempertemukan Sunan Giri dengan Dewi Murtasiah, anak Sunan Ampel dan menikahinya.

2.Desain Unik

Bagian utama makam memiliki pintu yang tidak terlalu besar agar peziarah yang masuk membungkukkan badan sebagai bentuk penghormatan. Tak hanya arsitekturnya yang unik, kompleks kompleks makam Sunan Giri juga memiliki mitos yang melekat kuat dan terdapat sebuah pohon mengkudu yang tumbuh subur dan begitu legendaris.

3.Buah Mengkudu

Konon buah mengkudu tersebut sangat berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit sehingga banyak peziarah yang memakannya, selain itu, ada pula peziarah yang berharap segera mendapatkan keturunan setelah memakan buah mengkudu ini dan meski demikian mitos ini sebaiknya diyakini berdasarkan kekuasaan dan kehendak Tuhan.

Baca Juga:  Dendam Soal Rumput, Ibu-ibu di Wonogiri Aniaya Nenek 90 Tahun

4.Museum

Masih berada di kompleks makam juga terdapat bangunan museum yang sering digunakan sebagai tujuan wisata edukasi, hampir semua isi museum tersebut merupakan peninggalan Sunan Giri dalam menyebarkan agama Islam dan mulai dari Sorban Sunan Giri Keris Kalam Munyeng, Naskah Khutbah, Al-Qur’an tulisan tangan, hingga alat musik rebana.

5.Situs Giri Kedaton

Bergeser sedikit dengan jarak sekitar 200 meter dari petilasan sunan giri Anda bisa menemukan Situs Giri Kedaton, situs peninggalan budaya sekaligus religi ini berada di ketinggian 77 Mdpl sehingga cuacanya sangat sejuk dan lokasi dibangunnya Giri Kedaton ini merupakan keputusan Syekh Maulana Ishaq, ayah dari Sunan Giri.

6.Lima Undakan

Arsitektur unik dari bangunan ini masih terjaga dan bisa dilihat hingga kini, terdapat lima undakan yang mengelilingi bangunan utama. Di dalamnya Anda bisa menemukan makam Raden Supeno, yakni anak dari Sunan Giri dan selain itu ada pula makam Empu Supo yang merupakan empu keris untuk Sunan Giri.

7.Fasilitas

Sebagai kawasan yang selalu ramai oleh peziarah, kompleks makam Sunan Giri memiliki fasilitas yang cukup lengkap, termasuk toilet umum yang bersih.

Ada pula mushola yang dilengkapi dengan fasilitas pelengkap lain seperti mukena dan tempat wudhu, area parkir yang tersedia juga sangat luas baik untuk kendaraan pribadi maupun bus.

8.Benda Peninggalan

Selain arsitektur kawasan petilasan sunan giri ini terdapat spot khusus tempat menyimpan peninggalan Sunan Giri yakni Museum Sunan Giri.

Museum tersebut berisi aneka koleksi sejarah dan budaya yang menjadi saksi perjuangan Sunan Giri dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.

Jenis koleksi yang ditampilkan cukup beragam mulai dari fragmen sajadah, alquran tulisan tangan, kaligrafi, sorban, dan lainnya anda bahkan bisa melihat bedug peninggalan Maulana Malik Ibrahim yang berasal dari akhir abad ke-14.