Diswaysoloid– Kota Solo telah terpilih sebagai satu-satunya kota di Indonesia yang melaksanakan program jalan ramah anak atau Street For Kids, yang diinisiasi oleh Global Designing Cities Initiative (GDCI), sebuah organisasi internasional yang fokus pada penataan kota.
Dinas Perhubungan (Dishub) Solo telah menetapkan Jl Flores dan Jl Nusa Penida di Kampung Baru, Pasar Kliwon, sebagai lokasi percontohan untuk program yang dinamakan Sukaria. Kedua jalan tersebut kini terlihat lebih cerah dibandingkan dengan jalan-jalan lainnya di sekitarnya.
Jalan-jalan tersebut dihiasi dengan cat berwarna-warni, dinding-dinding yang dipenuhi lukisan mural, taman vertikal, serta kanopi dan tempat duduk yang disediakan untuk siswa dan anak-anak di lingkungan tersebut.
Di Jl Nusa Penida, jalanan telah diubah menjadi area bermain bagi anak-anak, dengan berbagai pola permainan seperti engklek, ular tangga, dan lompat tali yang digambar di permukaan jalan.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai jalan ramah anak di kota Solo. Mari kita simak bersama hingga akhir!
Memberikan perlindungan tambahan bagi anak-anak
Di sisi timur jalan tersebut terdapat mural yang menampilkan anak-anak, fasilitas umum, serta bangunan ikonik di Kota Bengawan. Jalan ini juga dilengkapi dengan sejumlah polisi tidur untuk meningkatkan keamanan anak-anak saat bermain di area tersebut.
Selanjutnya, Jl Flores juga memiliki daya tarik tersendiri. Berada di depan SMP Muhammadiyah 1 Solo, pengembangan jalan ramah anak di lokasi ini bertujuan untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan anak-anak saat berangkat ke sekolah.
Beberapa fasilitas yang dibangun meliputi area drop off untuk penurunan siswa dari kendaraan, jalur penyeberangan, jalur sepeda, kanopi, serta tempat duduk bagi siswa, dan taman vertikal untuk menciptakan suasana yang teduh dan sejuk di jalan tersebut.
Lokasi yang Strategis
Selain itu, jalan ini dihias dengan motif zig-zag berwarna-warni dan mural yang menggambarkan anak-anak yang sedang bermain layang-layang serta berbagai ikon Kota Solo.
Urban Designer dari Kota Kita Foundation, Melania Alvianti, menyatakan bahwa Sukaria Street For Kids merupakan proyek percontohan untuk merancang ulang jalan agar lebih ramah bagi anak-anak.
Melania menjelaskan bahwa pemilihan Jl Flores dan Jl Nusa Penida didasarkan pada lokasi strategisnya, yang terletak di pusat kota dan menjadi akses utama bagi siswa SMP Muhammadiyah 1 Solo.
Proyek Sukaria ini mengadopsi pendekatan partisipatif dengan melibatkan anak-anak, baik dari SMP Muhammadiyah 1 Solo maupun anak-anak di sekitar. Sebanyak 34 anak berpartisipasi dalam proyek ini, mulai dari proses perancangan hingga pelaksanaan.
“Proyek Sukaria ini mengedepankan pendekatan partisipatif dengan menjadikan anak-anak sebagai perancang utama. Kami melakukan perancangan desain bersama anak-anak sekolah dan anak-anak di sekitar,” ungkapnya dalam video rilis Kota Kita di Youtube, Jumat (30/8/2024).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dalam proyek yang mencakup dua jalan sepanjang 250 meter ini terdapat tiga elemen utama yang ingin ditonjolkan, yaitu pengecatan jalan, penyediaan area tunggu sekolah, dan mural jalan.
Anak Sekolah
Dia dengan sengaja mengecat jalan dengan berbagai pola dan warna cerah agar anak-anak merasa lebih nyaman saat berjalan. Selain itu, ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa jalan tersebut adalah milik anak-anak.
“Kami ingin mengembangkan area tunggu karena sebelumnya tidak ada. Anak-anak memerlukan tempat ini untuk menunggu jemputan dan bersosialisasi, sehingga kami menyediakan kanopi dan tempat duduk untuk kegiatan sebelum atau setelah sekolah,” jelasnya.
Salah satu siswa yang terlibat dalam perancangan Sukaria dari SMP Muhammadiyah 1 Solo, Nanda, menyatakan bahwa sebelum jalan ramah anak dibuat, dua jalan di Kampung Baru sering digunakan untuk balapan karena sepinya lalu lintas.
Kini, setelah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, pengguna jalan menjadi lebih berhati-hati dan mengemudi dengan pelan. “Sekarang orang-orang yang lewat lebih pelan karena bisa menikmati mural-mural yang ada, sehingga lebih aman bagi anak-anak,” ujarnya.
Nanda menambahkan bahwa selama proses perancangan konsep awal Sukaria, dia menerima banyak masukan dari teman-temannya, seperti pembuatan kanopi, kursi duduk, pengaturan jalan satu arah, dan pembuatan mural.
“Teman-temanku sekarang sering duduk di sini [di bawah kanopi]. Dengan adanya peneduh dan taman vertikal, suasananya jadi lebih nyaman dan sejuk,” tuturnya.
Di sisi lain, Kepala Dishub Solo, Taufiq Muhammad, menyambut positif proyek jalan ramah anak ini. Dishub juga berpartisipasi dari tahap perancangan hingga pelaksanaan.
Dia berharap dengan adanya Sukaria, keselamatan anak-anak di lingkungan sekolah dan kampung tersebut dapat meningkat.
Proyek Percontohan
“Sukaria merupakan proyek percontohan untuk menciptakan jalan yang ramah anak. Di lokasi ini, tersedia berbagai fasilitas pendukung seperti cat jalan yang terjangkau, serta kami juga mengajak siswa untuk menggunakan transportasi umum.
Sementara itu, siswa yang tinggal dekat dapat bersepeda karena telah disediakan jalur sepeda khusus,” ujarnya.”Tentunya, kami berharap program ini tidak hanya dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Solo, tetapi juga dapat diterapkan di tempat lain, dan kami siap memberikan dukungan,” tambahnya.
Menurut informasi dari situs resmi Global Designing Cities Initiative (GDCI), program Street for Kids pertama kali diluncurkan pada tahun 2022. Pada tahun tersebut, terdapat 60 perwakilan kota dari 20 negara yang berbeda yang mendapatkan dana hibah sebesar 20.000 USD atau sekitar Rp311 juta untuk mengembangkan proyek ini.
Pada bulan April 2023, GDCI akhirnya memilih 10 kota dari empat benua yang berbeda untuk menerima hibah tersebut. Kota-kota tersebut adalah Abuja di Nigeria, Cuenca di Ekuador, Istanbul di Turki, Leon di Meksiko, Lima di Peru, Lusaka di Zambia, Recife di Brasil, Santiago di Chili, Solo di Indonesia, dan Tirus di Lebanon.
GDCI berharap proyek ini tidak hanya memberdayakan aspirasi anak-anak dan memperkenalkan konsep inklusivitas perkotaan, tetapi juga memperkuat hubungan masyarakat serta memastikan aksesibilitas dan keamanan jalan serta lingkungan perkotaan bagi semua kalangan tanpa terkecuali.
Demikian pembahasan mengenai jalan ramah anak di kota Solo. Semoga bermanfaat.






