SRAGEN, diswaysolo.id – Setiap daerah umumnya memiliki landmark atau simbol yang menjadi pusat perhatian. Di Kabupaten Sragen, landmark tersebut terletak di jalan utama, yaitu alun-alun.
Alun-alun merupakan sebuah lapangan terbuka yang luas dan biasanya dikelilingi oleh jalan. Tempat ini juga dikenal sebagai area yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Landmark yang menjadi kebanggaan Kabupaten Sragen adalah Alun-alun Sragen!
Dalam artikel ini, kami akan membahas Alun-alun Sragen sebagai simbol Kabupaten Sragen. Mari kita simak dan baca hingga tuntas!
Sejarah Alun-alun Sragen
Menurut informasi dari situs resmi Kabupaten Sragen, Alun-alun Sragen dulunya adalah tanah milik PT. KAI yang sebelumnya digunakan sebagai lapangan tenis.
Nama lapangan tenis tersebut diambil dari lokasi yang berada di pinggir Jalan Sukowati, yang menghubungkan Solo dan Surabaya. Alun-alun ini terletak di pusat kota, tepat di seberang kantor Bupati Sragen.
Pada tahun 1970-an, alun-alun dibangun untuk menggantikan lapangan tenis yang ada. Pembangunan alun-alun ini diprakarsai oleh bupati saat itu, Sayid Abbas.
Nama alun-alun pada awalnya diambil dari bahasa Jawa, yaitu Sasana Langen Putro, yang berarti tempat favorit bagi anak-anak. Alun-alun ini dibangun dengan harapan dapat terus berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masa mendatang.
Pada masa kepemimpinan Bupati Sri Nardi, nama alun-alun tersebut diubah menjadi Alun-alun Sragen. Pembangunan alun-alun ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi masyarakat.
Alun-alun ini buka 24 jam dan dapat dikunjungi kapan saja. Namun, biasanya tempat ini lebih ramai dikunjungi pada sore hingga malam hari oleh warga Sragen yang ingin menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih.
Apa saja ciri khas Alun-Alun Sragen yang membedakannya dari alun-alun lainnya? Salah satu ciri khasnya adalah dua air mancur besar yang terletak di depannya.
Selain itu, terdapat bangunan yang menyerupai gading gajah di kedua sisi alun-alun. Di sekeliling Alun-Alun Sragen juga terdapat berbagai pedagang kaki lima. Di sisi utara alun-alun, terdapat panggung terbuka yang sering digunakan untuk berbagai acara.
Alun-Alun Sragen tidak hanya berfungsi sebagai ikon wisata pada sore hingga malam hari, tetapi juga dimanfaatkan oleh pemerintah untuk menyelenggarakan berbagai acara menarik.
Beberapa acara yang diadakan di alun-alun ini meliputi kegiatan keagamaan, konser, jalan sehat, dan lain-lain. Acara rutin yang dilaksanakan di sini termasuk car free day dan perayaan tahun baru.
Dulu, alun-alun ini juga digunakan sebagai lokasi pasar malam yang menawarkan berbagai permainan yang sangat disukai anak-anak.
Ternyata, Alun-Alun Sragen menyimpan banyak informasi menarik. Masyarakat Sragen pasti memiliki banyak cerita tentang tempat ini bersama orang-orang terdekat mereka.
Demikian ulasan mengenai alun-alun Sragen sebagai simbol Kabupaten Sragen. Semoga bermanfaat.






