Menjelajahi Fakta Kerajaan Majapahit, Kerajaan Terbesar di Nusantara

Menjelajahi fakta Kerajaan Majapahit
Menjelajahi fakta Kerajaan Majapahit

KARANGANYAR, diswaysolo.id – Kerajaan majapahit ini merupakan salah satu kerajaan terbesar dan tertua yang pernah berdiri di Indonesia, berbagai peninggalan sejarah dan tulisan yang hingga kini masih terus diulik oleh para arkeolog.

Sejumlah fakta mengenai Kerajaan Majapahit yang tersohor menarik untuk diketahui dan majapahit menjadi bagian sejarah Indonesia, kerajaan ini pernah memiliki kekuasaan yang sangat luas di Nusantara dan sekitarnya.

Teman-teman pasti sudah sering mendengar tentang kehebatan dan kebesaran kerajaan Majapahit dalam cerita sejarah, kerajaan ini pada zaman dulu memang berkembang sangat pesat dengan wilayah kekuasan yang sangat luas.

Berikut fakta unik Kerajaan Majapahit:

1.Masa Kejayaan

Ternyata memiliki masa kejayaan saat dibawah kepemimpinan Hayam Wuruk,hayam Wuruk memimpin dari tahun 1350 hingga 1389 Masehi dan selama kepemimpinannya, ia berhasil memperluas wilayah kekuasaan.

Di bawah kepemimpinannya, ia membawa Majapahit menakhlukan 98 kerajaan yang tersebar di seluruh Indonesia, Singapura, dan sebagian kepulauan Filipina saat itu.

2.Sumpah palapa

Sumpah Palapa adalah sebuah janji politik yang diucapkan oleh Gajah Mada saat dilantik menjadi Maha Patih, janji ini sangat terkenal saat itu dan masih melegenda hingga saat ini.

Berikut isi Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Gajah Mada.

“Sira Gajah Mada Pepatih amangkubumi tan ayun amukti palapa, sira Gajah Mada : “Lamun huwus kalah Nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, saman ingsun amukti palapa.”

3.Peninggalan 

Beberapa peninggalan yang bisa teman-teman kunjungi adalah berupa candi-candi besar hingga kecil yang tersebar di banyak tempat, di Mojokerto teman-teman bisa menemukan beberapa candi seperti candi Tikus, Bajang Ratu, Wringin Lawang, dan Brahu.

Baca Juga:  Jembatan Kaca Kemuning Wisata Baru Karanganyar, Teknologi Infrastruktur dan Indahnya Alam

Lalu ada juga Candi Pari yang ada di Porong, Sidoarjo dan sedangkan di Jawa Tengah ada beberapa candi, seperti Candi Sukuh, dan Cetho yang berada di Karanganyar.

4.Pendiri

Majapahit tak akan ada jika Raden Wijaya tidak membangunnya, dia adalah pendiri sekaligus raja pertama Majapahit yang lihai dalam berstrategi.

Namun siapakah Raden Wijaya dan dari mana dia berasal? Raden Wijaya adalah sebutan yang lazim digunakan untuk menyebut pendiri kerajaan ini.

5.Runtuhnya Majapahit

Kematian Gajah Mada pada 1364 menjadi awal redupnya kejayaan kerajaan majapahit, namun belum ada yang dapat memastikan penyebab kematian sang Maha Patih.

Setelah Gajah Mada meninggal, Hayam Wuruk sangat terpukul dan menolak menunjuk Maha Pahit lain dan alasan Hayam Wuruk melakukan itu karena dia berutang budi pada Gajah Mada yang membawa puncak keemasan dan sangat menghormatinya.

6.Patih Andalan Gajah Mada

Gajah Mada berarti Gajah Mabuk menggambarkan sosok kuat dan berani melewati rintangan yang menghadang, ia diperkirakan lahir di awal abad 14 sebagai rakyat biasa.

Awalnya ia menjadi seorang prajurit biasa di Majapahit, sebab kehebatannya ia dipercaya dan diangkat sebagai kepala pasukan pengawal raja dan kemudian kariernya berkembang menjadi Patih di Daha dan mendapat pengajaran dari Patih Arya Tadah.

7.Warisan Peninggalan Hindu-Budha

Diantara tiga kerajaan besar yang berdiri di Jawa, Kerajaan Majapahit meninggalkan sejumlah warisan hindu dan budha terbanyak, Mulai dari relief-relief dan candi-candi yang menggambarkan potret kehidupan masyarakat di masa lalu menjadikan peninggalan tersebut penuh dengan makna dan misteri.

Beberapa peninggalan ternama dari Kerajaan Majapahit seperti, situs trowulan yang merupakan mantan ibu kota Majapahit banyak meninggalkan prasasti seperti Wurare, Kudadu, Sukamerta dan masih banyak lagi.

Baca Juga:  Sukuh Gesang Ecofarm, Destinasi Wisata Keluarga Yang Anti Mainstream di Karanganyar

Kemudian candi-candi, seperti Candi Tikus, Candi Penataran, Candi Cetho, Candi Sukuh, Dimana melalui candi dan prasasti yang ditinggal banyak menceritakan kisah kehidupan masyarakat dimasa itu, mulai dari kegiatan bertani, berburu, hingga alat transportasi.