Klaten,diswaysolo.id – Seorang pasien perempuan dari Rumah Pelayanan Sosial dan Disabilitas Mental (RSPDM) di Klaten membuat kejadian mengejutkan dengan melompat ke sungai di belakang panti.
Korban ditemukan dalam kondisi selamat namun tak mampu berdiri, memicu respons cepat dari aparat dan tim penyelamat.
Evakuasi dilakukan oleh polisi bersama pemadam kebakaran dan relawan pada siang hari.
Peristiwa ini menarik perhatian warga sekitar sekaligus menimbulkan keprihatinan terhadap keselamatan pasien panti.
Pasien Panti di Klaten
Pada Jumat siang, seorang pasien perempuan RSPDM Hestining Budi nekat melompat ke sungai di belakang lokasi panti di Jalan Rajawali, Bareng, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten.
Warga dan petugas setempat langsung kaget setelah menerima laporan mengenai kejadian tersebut.
Korban terlihat dalam posisi terlentang di aliran sungai setelah terjatuh dari ketinggian sekitar enam meter dari area panti.
Menurut penuturan Kasi Humas Polres Klaten, AKP Suwoto, laporan pertama mengenai kejadian ini diterima melalui layanan WA Lapor Polres Klaten serta informasi yang juga masuk ke Polsek Klaten Kota.
Petugas kemudian bergerak cepat menuju lokasi untuk melakukan penanganan awal serta evakuasi korban.
Kebetulan saat kejadian berlangsung, Kaposyan Alun-alun Klaten AKP Iskandar Hamidi bersama anggota polisi sedang berada tak jauh dari lokasi.
Mereka langsung memberikan pertolongan pertama kepada korban sambil menunggu tim lain datang membantu proses evakuasi.
Personel dari Polsek Klaten Kota, Satreskrim Polres Klaten, petugas pemadam kebakaran, serta relawan juga ikut terlibat dalam operasi penyelamatan ini.
Evakuasi berlangsung lancar setelah petugas berhasil mengangkat korban dari dalam sungai. Sekitar pukul 12.30 WIB, ambulans Palang Merah Indonesia (PMI) tiba di lokasi untuk membawa pasien dari sungai menuju fasilitas kesehatan.
Koordinasi antara polisi dan tim medis menjadi kunci keberhasilan proses evakuasi yang cepat dan tertib.
Korban yang ditemukan dalam keadaan tak mengenakan busana serta tidak mampu berjalan langsung diberikan pakaian oleh personel di lokasi sambil menunggu bantuan medis.
Tembok Pagar Panti Dekat Sungai
Menurut keterangan tim pemadam kebakaran Klaten, Sungkono, tidak terdapat luka terbuka pada tubuh korban, meski ia mengeluhkan sakit pada bagian pantat akibat benturan dari ketinggian.
Sungai tersebut berada di bawah tembok pagar panti dengan ketinggian sekitar delapan meter, sehingga benturan saat jatuh cukup signifikan.
Meski demikian, kondisi korban stabil dan kooperatif saat evakuasi oleh tim penyelamat.
Informasi dari pihak panti menyebutkan kejadian bermula saat waktu istirahat. Korban berjalan menuju halaman belakang panti dan kemudian mengambil sebuah pintu besi yang berada di area tersebut.
Ia memanjat pagar pembatas lalu keluar dari area panti yang langsung berdampingan dengan aliran Kali Bareng.
Saksi yang menyadari kejadian itu segera menghubungi kepala panti dan memberi tahu mengenai keberadaan korban.
Kepala panti kemudian melaporkannya ke Polsek Klaten Kota untuk meminta bantuan pertolongan dan evakuasi.
Pada saat kejadian, kondisi psikologis pasien yang merupakan penghuni panti juga menjadi fokus perhatian tim medis yang selanjutnya menangani setelah evakuasi selesai.
Setelah berhasil dievakuasi dari aliran sungai, ambulans PMI membawa korban ke Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Soedjarwadi Wedi untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Di rumah sakit, tim medis melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menilai kondisi fisik dan mental pasien setelah insiden tersebut.
Meski tidak mengalami cedera serius yang mengancam nyawa, sakit pada bagian pantat akibat benturan tetap memerlukan observasi medis.
Kondisi psikologis pasien juga turut menjadi perhatian tenaga kesehatan sebagai bagian dari perawatan lanjutan di fasilitas tersebut.
Peristiwa melibatkan pasien panti yang melompat ke sungai di Klaten ini menunjukkan respons cepat serta kerja sama efektif antara polisi, pemadam kebakaran, dan tim medis dalam menangani situasi darurat.
Kejadian ini sekaligus menjadi pengingat pentingnya pengawasan ketat bagi pasien panti, terutama mereka yang memiliki kondisi rawan.
Semua pihak diharapkan dapat meningkatkan standard operasional agar kejadian serupa bisa dihindari di masa depan. Semoga korban dapat pulih sepenuhnya setelah mendapatkan perawatan yang layak.






