Diswaysolo.id – Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Balapulang melaksanakan apel siaga, Kamis, 25 Desember 2025. Bertempat di Pemangkuan Hutan (RPH) Kali Lumping Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Linggapada, Desa Kaligayam, Kecamatan Margasari, apel tersebut dipimpin Wakil ADM KPH Balapulang Susanto SHut.
Peserta apel siaga ada 4 BKPH. Yakni BKPH Larangan, BKPH Margasari, BKPH Pengarasan, BKPH Linggapada. Dengan jumlah personel, 4 orang Asper, 16 orang KRPH, dan 20 orang polisi territorial (Polter). Dalam kesempatan itu, Susanto memberikan semangat juang dan pengarahan singkat kepada para petugas.
”Meskipun libur Nataru, petugas harus tetap patroli. Tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem. Laporkan segera setiap ada kejadian dan bencana longsor maupun banjir. Petugas harus selalu siap siaga walaupun hari libur,” kata Susanto di hadapan peserta apel.
Puncak Musim Penghujan
Menurut Susanto, Libur Nataru kali ini bersamaan dengan memasuki puncak musim penghujan. Yakni pada Desember – Januari. Karena itu, keselamatan kerja rimbawan adalah prioritas utama. Petugas juga diminta untuk memastikan agar hutan aman dari pencurian (illegal logging) dan gangguan lainnya. Selain itu, selalu siaga menghadapi bencana alam longsor atau banjir.
”Menjelang akhir tahun, intensitas kerawanan biasanya meningkat. Karena itu, tingkatkan frekuensi patroli di titik-titik rawan, terutama pada malam hari dan hari libur. Jangan lupa selalu melakukan koordinasi aktif dengan Polsek, Koramil, dan LMDH setempat untuk deteksi dini gangguan keamanan,” jelasnya.
Dia mengimbau kepada segenap jajaran petugas di wilayah KPH Balapulang untuk selalu waspada terhadap bencana hidrometeorologi. Kemudian selalu melakukan pemetaan kembali tebing atau lereng yang rawan longsor. Selain itu, daerah aliran sungai yang rawan banjir bandang di tiap RPH.
”Selalu waspada terhadap bencana. Pastikan saluran drainase di sekitar rute angkutan kayu dan akses jalan hutan berfungsi dengan baik,” tegasnya.
Jaga Keselamatan
Dia berpesan kepada para petugas agar melaksanakan pekerjaan dengan selalu menjaga keselamatan dan kesehatan kerja. ”Bekerja di musim hujan memiliki risiko tinggi. Yakni licin, pohon tumbang, dan petir. Karena itu, petugas saat di lapangan harus gunakan helm, sepatu boots, dan jas hujan yang layak,” ungkapnya.
“Keberhasilan pengamanan hutan bukan diukur dari berapa banyak pelaku yang ditangkap, tapi dari seberapa aman hutan kita tetap berdiri tegak dan masyarakat sekitar tetap tenang,” imbuhnya.






