Boyolali,diswaysolo.id – Insiden tragis terjadi di Simpang Susun Exit Tol Krapyak, Semarang, pada Senin dini hari ketika sebuah bus antarkota terguling dan menewaskan belasan penumpang.
Peristiwa ini merenggut nyawa total 16 orang, termasuk empat anggota keluarga asal Boyolali yang sedang dalam perjalanan pulang dari Jakarta.
Kepolisian dan Basarnas segera melakukan evakuasi dan identifikasi korban setelah kecelakaan terjadi sekitar pukul 00.45 WIB.
Peristiwa ini menjadi perhatian serius masyarakat dan pihak berwenang terkait keselamatan transportasi darat.
Tragedi Tol Krapyak
Kecelakaan terjadi ketika bus PO Cahaya Trans yang membawa total 34 penumpang melaju di Tol Krapyak.
Saat memasuki tikungan tajam, kendaraan diduga tidak terkendali dan terguling hingga menabrak pembatas jalan.
Dampaknya sangat fatal, menyebabkan 16 penumpang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Korban yang selamat dan yang meninggal kemudian dievakuasi ke beberapa rumah sakit di Semarang untuk perawatan dan proses identifikasi.
Di antara korban tewas, empat orang dari satu keluarga asal Kabupaten Boyolali menjadi sorotan.
Mereka diketahui sedang pulang setelah menjenguk sanak saudara di Jakarta ketika terlibat dalam kecelakaan ini.
Warga dan keluarga di Boyolali berduka atas kehilangan ini, sementara jenazah segera diurus untuk dibawa pulang dan dimakamkan.
Informasi mengenai identitas keluarga ini disampaikan oleh kerabat yang berada di lokasi evakuasi.
Tim gabungan Basarnas, Polda Jawa Tengah, dan tenaga medis bekerja cepat melakukan evakuasi korban setelah kecelakaan.
Korban yang meninggal disemayamkan di rumah sakit seperti RSUP Dr. Kariadi dan Rumah Sakit Tugu.
Petugas juga mendirikan posko informasi bagi keluarga korban untuk mendapatkan kabar terbaru dan bantuan terkait jenazah maupun pasien luka.
Proses identifikasi oleh tim DVI terus berjalan untuk memastikan masing-masing korban.
Penyelidikan awal mengarah pada dugaan kecelakaan tunggal akibat sopir kehilangan kendali saat melintas tikungan di jalan tol.
Kepolisian memeriksa dua sopir yang berada di bus saat kejadian; hasil pemeriksaan awal menunjukkan mereka negatif narkoba, namun fokus investigasi juga melihat kemungkinan sopir kelelahan atau kurang memahami medan jalan.
Tidak Penuhi Syarat Kelaikan
Pemeriksaan terhadap kondisi teknis kendaraan dan kecepatan bus menjadi bagian dari analisis penyebab kecelakaan.
Selain faktor manusia, pihak berwenang menemukan bahwa bus yang terlibat ternyata tidak memenuhi syarat kelaikan jalan.
Berdasarkan pemeriksaan ramp check pada awal Desember lalu, Kementerian Perhubungan menyatakan kendaraan tersebut tidak layak jalan dan seharusnya tidak dioperasikan.
Temuan ini menimbulkan pertanyaan tentang pengawasan operasional bus antarkota dan pentingnya memastikan semua bus angkutan penumpang memenuhi standar keselamatan sebelum beroperasi.
Kecelakaan bus PO Cahaya Trans di Tol Krapyak ini menjadi tragedi besar yang merenggut nyawa puluhan orang, termasuk empat anggota keluarga dari Boyolali.
Insiden ini mengingatkan pentingnya keselamatan transportasi umum, baik dari segi kelaikan kendaraan maupun kondisi pengemudi.
Pemerintah dan otoritas terkait diharapkan lebih ketat dalam pengawasan armada angkutan penumpang.
Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk mencegah tragedi serupa di masa mendatang.






