Klaten,diswaysolo.id – Puluhan ular viper hijau ekor merah membuat heboh warga Desa Tlogorandu, Kecamatan Juwiring, Klaten.
Kejadian ini bermula saat seekor anak ular terlihat dikejar kucing di halaman rumah seorang warga.
Pencarian lebih lanjut mengungkap banyaknya ular yang berserakan di berbagai sudut pekarangan.
Kejadian ini memicu kepanikan sekaligus imbauan kewaspadaan dari petugas setempat.
Puluhan Ular Viper Hijau
Pada malam hari Jumat, seorang warga Desa Tlogorandu mendapati seekor anak ular viper hijau ekor merah yang tengah dikejar kucing di halaman rumahnya.
Temuan awal ini mendorong pemilik rumah untuk menelusuri area halaman lebih jauh guna memastikan tidak ada satwa melata lain yang bersembunyi.
Saat menyisir pekarangan, warga tersebut menemukan beberapa ekor ular lainnya yang tersebar di berbagai lokasi, termasuk di bawah genteng dan di antara tumpukan bata.
Temuan ini kemudian dilaporkan ke Dinas Pemadam Kebakaran dan Satpol PP Klaten untuk ditindaklanjuti.
Petugas Damkar tiba di lokasi sekitar pukul 21.00 WIB dan melakukan penyisiran intensif di seluruh halaman rumah.
Mereka menemukan total satu induk viper dewasa bersama 29 ekor anakannya yang bersembunyi di berbagai sudut pekarangan dan area yang gelap.
Ular viper hijau ekor merah (Trimeresurus insularis) dikenal sebagai jenis yang berbisa tinggi dan kerap ditemukan di pepohonan, semak, maupun area kebun di daerah tropis seperti Jawa Tengah.
Meskipun umumnya memangsa hewan kecil seperti tikus dan katak, keberadaannya di pemukiman warga dapat menimbulkan risiko tinggi jika tidak ditangani dengan benar.
Petugas Damkar serta Satpol PP mengimbau warga setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terutama pada malam hari atau saat membersihkan halaman.
Mereka juga menyarankan supaya lingkungan rumah dibersihkan dari sarang potensial ular, seperti tumpukan kayu, genteng, dan batu bata yang bisa menjadi tempat persembunyian ular.
Insiden puluhan ular viper hijau yang tersebar di halaman rumah warga Juwiring menjadi pengingat pentingnya kehati-hatian dalam mengelola lingkungan rumah, khususnya di daerah yang berdekatan dengan semak atau kebun.
Warga diimbau terus waspada agar kejadian serupa tidak berulang dan memastikan keselamatan keluarga serta hewan peliharaan mereka.
