Klaten  

Pelajar SMK di Klaten Koma, Dianiaya Kelompok Pemotor

Klaten,diswaysolo.id – Seorang pelajar SMK berusia 15 tahun di Klaten mengalami penganiayaan brutal oleh sekelompok pemotor hingga kondisinya koma.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Desa Jetis, Kecamatan Klaten Selatan, pada Rabu siang.

Pengroyokan korban saat mengendarai motor bersama teman-temannya dalam perjalanan ke suatu aktivitas.

Banyak warga yang terkejut dan prihatin dengan kejadian yang menimpa siswa asal Desa Malangjiwan itu.

Pemuda SMK Dianiaya 

Insiden bermula sekitar pukul 15.00 WIB saat korban beserta empat temannya mengendarai tiga sepeda motor dari arah utara.

Tiba-tiba dari arah berlawanan muncul rombongan pemotor lain yang terdiri dari delapan remaja.

Tanpa jelas alasan, kedua kelompok sempat terlibat cekcok kecil yang kemudian berubah menjadi aksi kekerasan fisik.

Dalam adegan yang terjadi di Jalan Desa Jetis itulah korban terhantam menggunakan helm dan batu paving sampai terjatuh dan tak sadarkan diri.

Warga yang mengetahui kejadian langsung berdatangan dan menemukan korban tergeletak di aspal dengan luka berat di kepala.

Saksi mata menyebutkan bahwa saat dievakuasi, korban sudah dalam kondisi tidak sadar dan kepalanya terus mengeluarkan darah.

Korban kemudian dilarikan ke RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro di Klaten untuk mendapatkan penanganan medis intensif, namun kondisinya tetap kritis dan koma.

Masyarakat sekitar yang ikut menyaksikan kejadian itu mengaku terkejut lantaran tidak ada pertikaian besar sebelumnya antara kedua kelompok.

Pelajar Pendiam

Kepala Desa Malangjiwan memastikan bahwa korban adalah warga setempat yang masih duduk di kelas 1 SMK dan dikenal sebagai pelajar yang pendiam.

Pihak desa dan keluarga kini terus memantau kondisi korban serta mencari kejelasan motif yang melatarbelakangi aksi kekerasan itu.

Petugas dari Polres Klaten dan Subsektor Klaten Selatan segera menerima laporan dan turun ke lokasi.

Baca Juga:  Hidden Cabana, Destinasi Eksotis Yang Tersembunyi di Klaten

Meskipun awalnya kasus ini dikira kecelakaan biasa, polisi menegaskan bahwa kejadian itu adalah tindak penganiayaan yang kini tengah ditangani secara serius.

Polisi sudah mengamankan bukti dan saksi, serta tengah mengejar para pelaku yang diduga terlibat dalam pengeroyokan tersebut untuk proses hukum lebih lanjut.

Kejadian ini memunculkan keprihatinan di masyarakat atas maraknya aksi kekerasan yang melibatkan pelajar dan kelompok pemotor.

Para orang tua dan tokoh komunitas mengingatkan pentingnya pembinaan remaja agar tidak terlibat dalam kelompok yang bisa memicu konflik dan kekerasan.

Di sisi lain, kejadian itu menjadi panggilan bagi pihak sekolah dan aparat untuk meningkatkan edukasi keselamatan berlalu lintas dan menanamkan nilai toleransi sejak dini.

Kasus penganiayaan pelajar SMK di Klaten yang menyebabkan korban koma merupakan tragedi yang menggugah empati banyak pihak.

Selain harus fokus pada proses hukum terhadap pelaku, situasi ini menuntut perhatian serius dari masyarakat, keluarga, dan sekolah untuk mencegah kejadian serupa.

Pembinaan mental, edukasi nilai sosial, serta pengawasan remaja di ruang publik menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi generasi muda.

Lalu lintas dan interaksi sosial yang sehat perlu terus diperkuat agar anak-anak sekolah dapat menjalani masa remaja tanpa ancaman kekerasan.