Bupati Wonogiri Setyo Sukarno KGPAA Mangkunegara X Tandatangani Prasasti Taman Raden Mas Said

Bupati Wonogiri Setyo Sukarno KGPAA Mangkunegara X
Bupati Wonogiri Setyo Sukarno dan KGPAA Mangkunegara X tandatangani Prasasti Taman Monumen Raden Mas Said, Sabtu (6/12).

WONOGIRI, diswaysolo.id – Bupati Wonogiri Setyo Sukarno dan KGPAA Mangkunegara X tandatangani Prasasti Taman Monumen Raden Mas Said, Sabtu (6/12). Prasasti tersebut berada di Monumen Watu Gilang Nglaroh, Selogiri, Wonogiri. Monumen RM Said tersebut menjadi salah satu penanda bersejarah mengenai semangat RM Said yang bergelar Mangkunegara I.

KGPAA Mangkunegara X dalam sambutannya mengatakan, Mangkunegaran telah berusia 268 tahun. Dalam sejarahnya, Wonogiri pernah menjadi bagian dari
Mangkunegaran. “Mangkunegaran dulu pernah ada di sini (Wonogiri), harapannya ke depan akan bisa berada di sini lagi. Prasasti ini dicanangkan oleh Bapak Bupati, saya menyampaikan terima kasih. Prasasti ini pertanda kehadiran kembali Mangkunegaran di Wonogiri,” katanya.

Wonogiri merupakan tanah yang special bagi Mangkunegaran. Kabupaten tersebut mempunyai sejarah panjang dan potensi besar. “Banyak petilasan Mangkunegaran dan Mataram Islam. Tanah yang sangat berharga, mempunyai nilai historis, filosofis dan pariwisata yang kuat,” imbuhnya.

Baca Juga:  Temuan Kerangka Manusia di Hutan Gesing Wonogiri, Identitas Teridentifikasi

Bupati Wonogiri Setyo Sukarno KGPAA Mangkunegara X Tandatangani Prasasti Taman Raden Mas Said

Bupati Setyo mengatakan Monumen Watu Gilang Nglaroh, Makam Raden Ayu Matah Ati, Tugu Pusaka, Sendang Siwani, dan Rumah Tiban di Bubakan Girimarto merupakan beberapa di antara sekian banyak penanda perjuangan RM Said di Wonogiri.

“Momentum heroik dan bersejarah yang harus diketahui generasi penerus dan dilestarikan sebagai bagian dari menjaga semangat perjuangan, persatuan dan kesatuan,” ujarnya.

Di sisi lain, banyak masyarakat yang membutuhkan dokumen atau arsip-arsip sejarah terkait perjuangan rakyat Wonogiri dan terbentuknya Kabupaten Wonogiri
yang tersimpan di Pura Mangkunegaran.

Oleh karena itu, Bupati memohon agar Mangkunegaran memberikan fasilitas kemudahan untuk mengakses dokumen-dokumen tersebut. “Ikatan antara Wonogiri dengan Mangkunegaran tentu tidak akan dapat dipisahkan begitu saja. Ini menjadi bagian dari upaya mewariskan pemahaman sejarah dari generasi ke generasi.” tuturnya.

Baca juga: Penemuan Kerangka Wanita di Hutan Gunung Tunggangan Wonogiri

Acara ini bertepatan dengan haul Raden Mas Said. Hal itu menjadi semangat untuk bekerja lebih keras supaya Wonogiri semakin maju, warganya sejahtera dan pembangunannya berkelanjutan. Kegiatan juga diisi dengan penyerahan bantuan sosial dan pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat.

Sumber: Humas Pemkab Wonogiri