Pemkot Surakarta Tata Ulang Basis Data Warga Rentan, Menuju Satu Data Kemiskinan

Pemkot Surakarta Tata Ulang Basis
FGD Tim Penanggulangan Kemiskinan Kelurahan (TPKkel) yang dipimpin Wakil Wali Kota Surakarta, Astrid Widayani, di Bale Tawangarum pada Senin (01/12/2025).

diswaysolo.id – Pemerintah Kota Surakarta mempertegas langkah pembenahan penanggulangan kemiskinan melalui konsolidasi data terpadu. Hal ini menjadi fokus utama dalam FGD Tim Penanggulangan Kemiskinan Kelurahan (TPKkel) yang dipimpin Wakil Wali Kota Surakarta, Astrid Widayani, di Bale Tawangarum pada Senin, 1 Desember 2025.

Forum tersebut menyoroti persoalan mendasar: ketidakakuratan data warga rentan, yang menyebabkan intervensi pemerintah tidak selalu tepat sasaran.

Astrid Widayani menyampaikan dari temuan lapangan, tercatat 25.715 usulan program yang mendukung enam indikator kemiskinan (6 KIS), tetapi baru 12,4% yang terealisasi. Selain itu, masih ditemukan data ganda, data warga yang sudah meninggal, dan ketidaksesuaian domisili.

Baca Juga:  Tinjau Kolam Retensi Joglo, Pemkot Solo Percepat Kesiapan Infrastruktur Anti Banjir

Pemkot Surakarta Tata Ulang Basis Data Warga Rentan

Di Kecamatan Banjarsari misalnya, sekitar 3.000 data periode 2021–2025 tercatat aktif namun warga yang bersangkutan telah meninggal. “Situasi ini membuat evaluasi dan penargetan bantuan menjadi tidak akurat, sehingga diperlukan verifikasi menyeluruh”. Ujarnya.

Selanjutnya, untuk menjawab persoalan tersebut, Pemerintah menerapkan strategi penanggulangan kemiskinan secara lintas-OPD melalui empat kantong intervensi: pengurangan beban pengeluaran dan perlindungan sosial.

Peningkatan pendapatan melalui Rumah Siap Kerja dan UMKM Center, pendekatan kewilayahan yang memperbaiki RTLH dan sanitasi, serta penguatan sinergi kebijakan yang diarahkan pada digitalisasi dan integrasi data.

“Kantong keempat menjadi fokus utama, karena hanya dengan data yang presisi pemerintah dapat memastikan program benar-benar menyentuh warga yang berhak”. Imbuhnya.

Seluruh intervensi tersebut dirangkum dalam program Solo Berdaya (P.O.W.E.R.), yang mencakup lima aspek: pengurangan kemiskinan dan kelaparan, perluasan inklusi sosial, pemberdayaan perempuan, akses kerja setara, serta penguatan UMKM.

Pendekatan ini tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga mendorong kemandirian dan keberdayaan warga melalui jalur bekerja dan berusaha.

Baca juga: BPBD Solo Siapkan Beragam Layanan Darurat, Warga Diimbau Simpan Nomor Penting 112

Wakil Wali Kota menegaskan bahwa konsolidasi data mulai dari verifikasi domisili, status pekerjaan, hingga kesesuaian penerima bantuan menjadi fondasi utama keberhasilan program.

“Dengan data yang bersih dan terintegrasi, Pemerintah Kota Surakarta menargetkan penanggulangan kemiskinan yang lebih tepat sasaran, transparan, dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat sistem perlindungan sosial di tingkat kelurahan hingga kota”. Pungkasnya.

Sumber: Humas Pemkot Surakarta