Klaten,diswaysolo.id – Warga Dusun Jetis, Desa Tulas, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten dikejutkan dengan munculnya seekor ular piton besar yang memasuki kandang entok milik salah satu warga.
Tim relawan dari RCTD dan Exalos Indonesia segera bergerak setelah mendapat laporan.
Ular tersebut tercatat memiliki panjang sekitar tiga meter. Secara hati-hati tertangani karena berpotensi membahayakan ternak maupun manusia.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap kehadiran predator besar di area ternak warga.
Ular Piton
Kejadian bermula pada malam hari ketika pemilik kandang, Pak Trimo, mendengar kegaduhan dari dalam kandang entoknya sekitar pukul 23.00 WIB.
Ia mendapati ayam dan entok beterbangan dalam keadaan panik sehingga memberanikan diri untuk mengecek langsung.
Keadaan yang tampak berbeda itu memunculkan kecurigaan bahwa ada ular yang masuk ke dalam kandang.
Sebelumnya, menurut laporan warga, sempat ada ular piton kecil di lokasi yang sama beberapa minggu sebelumnya.
Sesudah laporan, tim RCTD dan Exalos langsung menuju lokasi dengan persiapan tertentu.
Saat tiba di kandang, ular sudah hampir masuk seluruh tubuhnya ke dalam area ternak, dalam posisi setengah tubuh di dalam kandang.
Saat hendak evakuasi, ular menunjukkan perilaku agresif. Tim bahkan sempat mengejarnya hingga ke sungai terdekat untuk memastikan keselamatan warga maupun ternak.
Proses penangkapan berlangsung kurang lebih 20 menit karena ular sangat aktif dan membahayakan.
Setelah berhasil diamankan, ular tersebut diukur dan ternyata memiliki panjang sekitar tiga meter.
Untungnya, sebelum penangkapan, ular tersebut belum sempat memangsa entok atau ayam yang ada di dalam kandang. Tim menyatakan bahwa kondisi ternak masih aman dan tidak ada korban dari kejadian ini.
Evakuasi Ular
Penanganan yang cepat dan koordinasi antara warga dan relawan menjadi kunci keberhasilan dalam mengevakuasi ular tanpa insiden lebih lanjut.
Setelah evakuasi, tim Exalos mengevakuasi ular di markas mereka terlebih dahulu, sebelum nantinya ke lokasi yang jauh dari pemukiman warga.
Hal ini untuk memastikan ular dalam kondisi baik dan sekaligus mencegah risiko serupa di kemudian hari.
Masyarakat pun ada edukasi untuk meningkatkan kewaspadaan. Terutama dalam menjaga kandang ternak agar tertutup rapat. Ular atau predator lain tidak mudah masuk.
Kejadian ini juga mengingatkan bahwa lokasi peternakan di sekitar permukiman masih rawan terhadap kehadiran satwa liar, terutama di daerah yang berbatasan langsung dengan lahan terbuka atau sungai.
Warga yang memiliki kandang terbuka dianjurkan melakukan pemeriksaan rutin serta memasang kawat atau pelindung tambahan.
Kerjasama dengan relawan, seperti RCTD dan Exalos, serta pelaporan cepat terbukti efektif dalam mencegah kerugian yang lebih besar akibat predator masuk ke area ternak.
Evakuasi ular piton sepanjang sekitar tiga meter di Desa Tulas, Klaten, menjadi bukti bahwa waspada terhadap lingkungan sekitar kandang ternak sangatlah penting.
Tindakan cepat dari warga bersama relawan berhasil mencegah ternak menjadi korban sekaligus menjaga keselamatan warga.
Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi peternak lain untuk selalu mengamankan kandang dan segera melapor apabila muncul potensi bahaya.
Dengan kewaspadaan yang meningkat dan sistem pelaporan yang baik, risiko kerugian akibat predator liar akan dapat diminimalkan.






