Surakarta,diswaysolo.id – Kota Solo kembali menjadi pusat perhatian dunia bola basket nasional.
GOR Indoor Manahan terpilih sebagai tuan rumah IBL All Indonesian 2025, yang akan digelar pada 16–31 Agustus.
Keputusan ini menegaskan ambisi Solo menjadi kota olahraga papan atas dan sekaligus memberi panggung bagi pemain lokal untuk bersinar tanpa kehadiran pemain asing.
Artikel ini mengulas kesiapan venue, format kompetisi, serta harapan besar yang ditujukan pada turnamen lokal ini.
GOR Manahan Solo
GOR Indoor Manahan ditetapkan sebagai venue utama atas pertimbangan fasilitas modern, kapasitas penonton, dan antusiasme masyarakat Solo terhadap basket.
Stadion ini mampu menampung sekitar 3.800–3.894 penonton dan telah melalui assessment agar memenuhi standar penyelenggaraan nasional.
Wali Kota dan pihak penyelenggara juga menyatakan kesiapan untuk merampungkan fasilitas pendukung seperti AC, penataan parkir, dan properti tambahan lainnya.
IBL All Indonesian 2025 diikuti oleh 13 tim yang terbagi dalam dua grup. Karena klub Prawira Bandung tidak berpartisipasi setelah restrukturisasi internal, maka hanya 13 kontestan yang akan bersaing.
Babak penyisihan berlangsung 16–24 Agustus dengan setiap tim menjalani 5–6 pertandingan. Dua tim terbaik tiap grup berhak ke semifinal, dan penenguan juara lewat final best-of-three.
Ciri khas dari turnamen ini adalah seluruh pemain yang tampil harus berstatus lokal — tanpa pemain asing — serta tiap tim wajib menyertakan minimal lima pemain muda.
Pihak Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Solo menyatakan bahwa secara fisik venue sudah siap. Namun, beberapa elemen pendukung seperti AC dan fasilitas parkir masih dalam proses penyempurnaan.
Tiap hari empat pertandingan
Koordinasi intensif antara Pemkot Solo, IBL, dan KUY Entertainment agar aspek nonteknis juga berjalan mulus, mulai dari penataan akses penonton hingga penyediaan hiburan lokal.
CEO KUY Media Group menyebut bahwa setiap hari bakal ada empat pertandingan dan siaran langsung, dengan paduan elemen hiburan dan kolaborasi warga lokal Solo.
Turnamen ini bukan sekadar kompetisi — ia menjadi wadah pembuktian bagi pemain lokal untuk meraih sorotan publik dan membangun reputasi.
Dengan meniadakan pemain asing, IBL memberi ruang tumbuh bagi talenta dalam negeri. Solo sebagai tuan rumah harapannya mampu meninggalkan jejak positif dalam dunia basket Indonesia: meningkatkan eksposur, mendongkrak partisipasi masyarakat, dan memperkokoh identitas Solo sebagai kota olahraga nasional.
Dengan GOR Manahan sebagai panggung utama, IBL All Indonesian 2025 menjanjikan sorotan baru bagi dunia basket lokal.
Kesiapan venue, format kompetisi, dan komitmen penyelenggara menjadi fondasi penting agar turnamen berjalan sukses dan berkesan.
Jika semua berjalan sesuai rencana, event ini tidak hanya akan menampilkan aksi olahraga berkualitas, tapi juga memperkuat semangat dan potensi pemain lokal Indonesia.
Ajang IBL All Indonesian 2025 di GOR Manahan Solo bukan hanya tentang pertandingan basket, tetapi juga tentang semangat kebersamaan, potensi anak bangsa, dan kebangkitan olahraga nasional.
Dengan mengandalkan kekuatan pemain lokal, turnamen ini menjadi simbol kemandirian dan harapan baru bagi masa depan bola basket Indonesia.
Solo sebagai tuan rumah harapannya mampu memberi pengalaman tak terlupakan, baik bagi pemain maupun penonton, sekaligus memperkuat posisinya sebagai kota olahraga yang patut menjadi perhitungan.






