Surakarta,diswaysolo.id – Penanggalan Jawa bukan sekadar sistem waktu—ia membentuk kerangka budaya yang memengaruhi kepribadian dan perilaku sehari-hari.
Salah satu kombinasi hari dan pasaran seperti Senin Pahing membawa makna tersendiri bagi yang meyakininya.
Artikel ini akan menggali sifat-sifat yang melekat pada orang yang lahir atau mengalami hari Senin Pahing, terutama pada tanggal 22 September 2025, yang bertepatan dengan pasaran Pahing, Tahun Dal, Windu Sancaya, di Wuku Wukir.
Dari karakter pekerja keras hingga kecenderungan emosional, bagaimana penanggalan Jawa ini mempengaruhi individu dalam konteks kehidupan modern?
Senin Pahing
Tanggal 22 September 2025 jatuh pada hari Senin dengan pasaran Pahing. Selain itu, menurut kalender Jawa ia berkaitan juga dengan 29 Mulud 1959 dalam siklus penanggalan Islam, serta mengacu pada Tahun Dal di Windu Sancaya dan Wuku Wukir.
Kombinasi ini membentuk keunikan karakter yang dipengaruhi aspek waktu dan budaya.
Orang yang wetonnya adalah Senin Pahing memiliki neptu sebesar 13. Mereka biasanya mengenal baik hati, jujur, dan suka menolong orang lain.
Namun, sisi lain menunjukkan bahwa mereka kadang memiliki sifat keras, terutama bila menghadapi konflik.
Kejujuran dan keterbukaan merupakan keunggulan, namun bisa memicu ketegasan yang kurang dikehendaki.
-
Pangarasan Lakuning Lintang: Melalui aspek ini, orang Senin Pahing biasanya bisa menjadi suri tauladan.
-
Ia mempunyai kecenderungan untuk memimpin atau menjadi contoh, walaupun terkadang kurang menetap dalam berbagai hal seperti pekerjaan atau tempat tinggal.
-
Pancasuda Bumi Kapetak: Dalam struktur ini, banyak sifat positif muncul: pekerja keras, mampu menahan kekecewaan dan penderitaan, menyukai kebersihan, kerapian, dan ketertiban.
-
Namun demikian, ada pula sifat negatif seperti kecenderungan menjadi pendendam dan kecenderungan bahwa kebaikan yang memiliki tidak selalu nampak oleh orang lai
Wuku Wukir
Masuk ke dalam Wuku Wukir, yang dalam tradisi Jawa ada anggapan sebagai waktu dengan sifat priayi, rendah hati namun memiliki kewibawaan.
Orang dalam Wuku ini sering beranggapan mudah berempati, memiliki tutur kata yang baik, menjadi pengabdi, atasannya senang, dan dermawan.
Meski demikian, ada yang menganggap bahwa di luar tampak menarik, kadang perjalanan internalnya kompleks.
Bagi mereka yang mempercayai, hari Senin Pahing Wuku Wukir, ada anggapan baik untuk melakukan kegiatan seperti mencari ikan, karena hasilnya potensial lebih maksimal.
Sedangkan membuat sumur juga ada anggapan akan sukses; sumber airnya akan deras dan sesuai harapan. Aktivitas-aktivitas ini cocok dengan energi alam yang mendukung pada hari tersebut.
Hari Senin Pahing bukan hanya simbol dalam kalender Jawa, melainkan cermin sifat-sifat yang kuat di dalam diri: kerja keras, ketegasan, kejujuran, dan rasa tanggung jawab yang tinggi.
Meski terkadang sifat keras dan pendendam muncul, sisi positif seperti keikhlasan, kejujuran, dan kepedulian kepada sesama sangat menonjol.
Bagi orang yang hari kelahirannya atau aktivitasnya berjalan di hari ini, memahami karakter dari kalender Jawa bisa membantu mengarahkan diri untuk lebih optimal—baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam hubungan dengan orang lain.






