MAGELANG, diswaysolo.id – Setelah mengalami penundaan, Magelang Ethno Carnival 2025 akhirnya berhasil dilaksanakan pada Sabtu, 20 September 2025. Suksesnya Magelang Ethno Carnival 2025.
Sebanyak 2.218 peserta dari 31 kontingen berpartisipasi dalam parade tahunan ini yang menjadi salah satu daya tarik utama pariwisata budaya di Kota Magelang.
Magelang Ethno Carnival 2025 sebelumnya direncanakan berlangsung pada akhir Agustus lalu, namun ditunda karena pertimbangan keamanan di sekitar Alun-Alun Kota Magelang.
Suksesnya Magelang Ethno Carnival 2025, Hadirkan 2.218 Peserta dari Berbagai Daerah
Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono menjelaskan bahwa keputusan untuk menunda Magelang Ethno Carnival 2025 diambil demi memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat.
“Seharusnya acara Magelang Ethno Carnival 2025 ini dilaksanakan pada Agustus, tetapi karena situasi keamanan yang belum kondusif, kami memutuskan untuk menunda. Alhamdulillah, hari ini dapat berlangsung dengan baik,” ujar Damar.
Wali Kota Damar menekankan bahwa Magelang Ethno Carnival 2025 ini merupakan sarana untuk memperkuat identitas budaya sekaligus mempererat persatuan dalam keberagaman.
“Magelang bukan sekadar kota kecil di jantung Jawa, tetapi juga bagian penting dari kekayaan budaya nasional. Magelang Ethno Carnival 2025 ini menegaskan bahwa keberagaman adalah kekuatan kita,” kata Damar.
Selain sebagai ajang budaya, Magelang Ethno Carnival 2025 juga diharapkan dapat memberikan dampak positif pada sektor ekonomi lokal, terutama bagi UMKM, transportasi, dan pelaku ekonomi kreatif di Kota Magelang.
Dengan tema ‘Gaungkan Magelang, Wujudkan Pesona Nusantara’, Magelang Ethno Carnival 2025 menampilkan beragam pertunjukan kostum etnik dan koreografi budaya yang dimulai dari depan Polwil (CPM), melewati Jalan Pemuda, dan berakhir di Tugu Adipura.
Baca juga: Tingkatkan Kemajuan Pendidikan, UPS Tegal Teken MoU dengan UNTIDAR Magelang
Acara Magelang Ethno Carnival 2025 ini diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Jawa Tengah, termasuk Kabupaten Magelang, Semarang, Ambarawa, dan Surakarta.
Ribuan warga memadati jalur parade untuk menyaksikan berbagai kostum dan atraksi budaya yang ditampilkan oleh para kontingen.
