diswaysolo.id – Densus 88 Antiteror berkomitmen untuk tidak kecolongan. Meskipun dalam tiga tahun terakhir Indonesia terbebas dari serangan teror, langkah-langkah pencegahan tetap dilaksanakan dengan serius. Densus 88 Berperan Aktif.
Tim Cegah Satgaswil Densus 88 Jawa Tengah Wilayah Soloraya, pada hari Selasa (16/9), mengunjungi Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Solo untuk memperkuat kerja sama.
Dalamartikel ini akan kami ulas tentang Densus 88 berperan aktif mencegah radikalisme di Solo, bersinergi dengan Kemenag memperkuat ketahanan. Mari kita simak dan baca sampai selesai ya!
Densus 88 Berperan Aktif Mencegah Radikalisme di Solo
Ketua Tim Cegah, AKP (Purn) Jaka Parjana, menekankan bahwa situasi aman saat ini tidak boleh membuat kita lengah. “Paham IRET bisa muncul kapan saja, jadi pencegahan dini sangat penting dilakukan,” tegas Jaka.
Densus 88, menurut Jaka, secara rutin mengunjungi 48 pondok pesantren di Soloraya. Tujuannya adalah untuk melakukan pembinaan dan penyuluhan. Selain itu, mereka juga menyasar remaja, guru, ASN, dan masyarakat umum agar memiliki ketahanan terhadap ideologi yang dapat merusak persatuan.
Kepala Kemenag Kota Solo, KH. Ulin Nur, menyambut positif sinergi ini. Ia menyatakan bahwa moderasi beragama di Solo diperkuat melalui berbagai cara. Salah satunya adalah dengan menempatkan fungsi kerukunan di tingkat RT hingga membentuk Collaborator Tolerant Center (CTC).
“Kami ingin menciptakan suasana penuh cinta di masyarakat. Nanti, Program Rumah Ibadah Berseri akan kami resmikan sebagai pusat harmoni sosial,” jelas Ulin.
Baca juga: Jokowi Memberikan Bantuan Sembako kepada Ojol, Becak, dan Buruh Gendong di Solo
Ulin berharap kerja sama ini dapat membuat Solo semakin kuat dari pengaruh IRET. “Insyaallah, dengan sinergi ini Solo akan semakin aman dan damai,” tutupnya.
Demikian ulasan tentang Densus 88 berperan aktif mencegah radikalisme di Solo, bersinergi dengan Kemenag memperkuat ketahanan. Semoga bermanfaat.
