Warga Wonosobo Hancurkan Kafe Pasca Kejadian Pembacokan Fatal

Wonosobo,diswaysolo.id – Insiden tragis terjadi di Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, Wonosobo pada Minggu dini hari ketika seorang pria asal Desa Sijambu,  dibacok hingga tewas di sebuah kafe.

Peristiwa ini langsung memicu kemarahan warga dan menyulut aksi massa yang merusak kafe tempat pembacokan berlangsung.

Kerusakan meluas dengan pelemparan kaca, pembakaran fasilitas, dan aksi pengrusakan lain sebagai bentuk protes atas ketidakadilan atas kematian korban.

Polisi setempat segera turun tangan, menemui warga dan menjanjikan penyelidikan agar pelaku dapat ditangkap dan diadili.

Warga Wonosobo 

Warga Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, tanpa penundaan, merespons pembacokan dengan protes keras terhadap kafe tersebut.

Mereka melempari kaca kafe dengan batu, kemudian masuk ke dalam dan mengeluarkan beberapa fasilitas kafe untuk dibuang ke luar area.

Tak hanya itu, massa menggunakan ban bekas untuk membakar bagian‑bagian dari kafe sebagai bentuk kemarahan.

Korban pembacokan, diketahui berasal dari Desa Sijambu, Kecamatan Kertek, tewas dan dimakamkan siang harinya di TPU Kelurahan Kertek.

Proses pemakaman berlangsung dengan penghormatan militer karena korban diduga merupakan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Dalam menghadapi kerusuhan tersebut, pihak kepolisian yang dipimpin oleh Kapolres Wonosobo, AKBP M.

Kasim Akbar Bantilan, segera mengunjungi lokasi kejadian dan menemui massa. Ia menyebut bahwa aparat telah menerima beberapa tuntutan dari warga dan menyepakati beberapa poin sebagai respons awal.

Menuntut Keadilan

Salah satu tuntutan utama warga adalah agar pelaku segera ditangkap dan menjalani proses hukum. “Intinya warga di sini menuntut keadilan.

Pelaku harus segera ditangkap dan diadili,” kata Vreda, warga Desa Sijambu dan kerabat korban.

Polisi menyatakan bahwa proses penyelidikan masih berlangsung. Tim gabungan sudah bergerak mengumpulkan barang bukti dan memeriksa saksi‑saksi di sekitar lokasi kejadian, berharap dapat menemukan pelaku pembacokan secepat mungkin.

Baca Juga:  Aksi Siswa SMA Negeri 11 Semarang: Teriakkan ‘Keadilan!’

Selain itu, kafe yang jadi tempat kejadian rusuh tidak hanya dirusak fisiknya, tapi juga secara simbolis menjadi tumpuan kemarahan masyarakat atas perasaan bahwa kematian korban belum mendapatkan respons yang memadai.

Warga berharap agar hukum ditegakkan secara adil sehingga kejadian serupa tidak terulang.