Daerah  

Monumen Bahari Kota Tegal, Wahana Edukasi Maritim dengan Alutsista TNI AL

Tegal,diswaysolo.id – Menapaki Jejak Sejarah Berdirinya TNI AL Lewat Tank PT‑76, Pesawat Nomad N‑22, Meriam, Torpedo, dan Miniatur Kapal Perang di Monumen Kapal Perang Kota Bahari.

Saya mengajak pembaca berkenalan dengan Monumen Bahari yang berdiri kokoh di dalam kompleks Pantai Alam Indah (PAI), Kota Tegal.

Monumen ini bukan sekadar objek wisata, melainkan wahana edukasi yang memadukan sejarah kelautan dengan koleksi alutsista (alat utama sistem persenjataan).

Sejarah Tegal sebagai “kota bahari” mendapat bentuk konkret lewat monumen ini.

Monumen Bahari Tegal 

Pembukaan Monumen Bahari resmi pada 20 Desember 2008 oleh Kepala Staf TNI AL Laksamana Tedjo Edhy Purdijatno bersama Wali Kota Tegal Adi Winarso dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih.

Selain menjadi tempat edukasi, monumen ini juga memperkuat citra Kota Tegal sebagai pusat sejarah kelautan nasional.

Begitu masuk, mata pengunjung akan melihat deretan alutsista beku yang dulu pernah menjaga wilayah laut Indonesia, seperti tank PT‑76, kendaraan lapis baja PT‑BRDM, pesawat intai Nomad N‑22, meriam darat, bouyance, lampu navigasi, jangkar dan rantai kapal, ranjau tanduk, serta torpedo MK‑44.

Setiap alat lengkap dengan informasi, menjadikannya lebih dari pajangan monument, melainkan “guru bisu” yang mengajar tentang teknologi pertahanan laut masa lalu.

Diorama di dalam bangunan utama kini tertutup, tetapi koleksi fisik di area terbuka terus menyampaikan narasi keperkasaan TNI AL secara visual dan nyata.

Monumen ini juga berfungsi sebagai titik foto favorit. Wisatawan, terutama keluarga dengan anak, berbondong datang untuk melihat tank dan pesawat secara dekat serta memperkenalkan sejarah angkatan laut dengan cara yang interaktif dan mengesankan.

Terletak di PAI

Faktor lokasi turut memperkuat keistimewaan monumen. Letaknya strategis di PAI, dekat pantai sekaligus mudah diakses dari pusat kota Tegal.

Baca Juga:  Ketika Lidah Tak Terkendali, Rakyat Kehilangan Hati

Area parkir luas dan akses jalan yang nyaman membuat Monumen Bahari menjadi opsi wisata edukasi yang terjangkau dan inklusif—karena bebas biaya masuk.

Selain sebagai ruang edukasi, monumen memiliki nilai simbolis tinggi. Ia mengingatkan masyarakat soal akar sejarah TNI AL—bahwa satu dari pendiri BKR‑Laut dan Sekolah Angkatan Laut (SAL) bermula di Tegal—andil Kota Tegal dalam sejarah militer nasional.