Daerah  

Perpindahan Ibu Kota Kabupaten Tegal ke Slawi

Slawi,diswaysolo.id – Dari Pendopo Kota hingga Pusat Pemerintahan Modern Sejarah Awal dan Dinamika Administratif.

Pada masa awal administrasi Hindia Belanda, wilayah Kabupaten Tegal dan Kota Tegal tergabung dalam satu entitas pemerintahan bernama Regentschaap Tegal, yang pimpinannya seorang Bupati atau regent.

Pada tahun 1906, kolonial menerapkan perpecahan administratif dengan terbentuknya pemerintahan kotapraja (gemeente) yang pimpinannya oleh seorang wali kota (burgermeester).

Dengan demikian, muncul dua pusat pemerintahan yang berbeda—Bupati di Pendopo Kota Tegal dan Wali Kota di Balai Kota Lama (sekarang Gedung DPRD Kota Tegal).

Perpindahan Ibu Kota Kab. Tegal 

Pada dekade 1980-an, pemerintah Kabupaten Tegal menimbang ulang efektivitas pemerintahan yang berada di Kota Tegal, yang sudah berkembang menjadi kota madya.

Inisiatif pemindahan pusat pemerintahan terancang agar pelayanan publik lebih dekat dengan masyarakat kabupaten dan agar pembangunan lebih merata.

Slawi kemudian menjadi pilihan sebagai kandidat ideal karena lokasinya yang strategis, konektivitas memadai, serta adanya fasilitas militer seperti Batalyon 407 dan Brigif Dewa Ratna sebagai faktor keamanan dan infrastruktur pendukung.

Sejak pembentukan pemerintahan otonom pasca-1950, ibu kota Kabupaten Tegal tetap berada di Kota Tegal, menyisakan tantangan karena letaknya di luar wilayah administratif kabupaten.

Sejak tahun 1956, wacana pemindahan secara perlahan muncul untuk mengatasi hambatan dalam pengelolaan pemerintahan dan ruang pembangunan yang terbatas.

Negosiasi lanjutan kemudian pada 1965–1971 tetapi belum membuahkan keputusan tegas. Hingga akhirnya Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1984 secara resmi menetapkan perpindahan ibu kota kabupaten ke Slawi.

Pada tanggal 19 Desember 1985, prosesi boyongan mulai dengan kirab budaya yang mengarak Bupati, pejabat, dan pegawai ke Slawi menggunakan ratusan dokar dari Pendapa Alun-alun Kota Tegal.

Baca Juga:  Wasisto SIP Ditugaskan Sebagai Pj.Kades Karanganyar

Menuju bekas Markas Komando Brigif 4 Dewa Ratna lokasi eks Pabrik Gula Dukuhwringin yang jadi kantor pemerintahan sementara.

Selama beberapa tahun, aktivitas birokrasi berpusat di kawasan tersebut sembari pembangunan perkantoran permanen berlangsung.

Setelah pembangunan fisik selesai, pada 24 Januari 1989 perkantoran pemerintah resmi digunakan dan Slawi diresmikan menjadi ibu kota Kabupaten Tegal.

Peresmian ini ditandai dengan penyerahan simbolik “tunggul kabupaten” oleh Sekretaris Wilayah kepada Menteri Dalam Negeri, kemudian diteruskan kepada Bupati Tegal.

Gedung DPRD juga berpindah dari Pendopo Lama ke lokasi baru di Slawi pada 1987, dan akhirnya ke bangunan permanen di Jalan Dr. Soetomo No. 1 pada tahun 1990.

Sejak itu, nama Slawi semakin identik dengan Kabupaten Tegal. Dalam keseharian, masyarakat lebih memilih menyampaikan “Saya dari Slawi” untuk menegaskan asal dari Kabupaten Tegal, sementara sebutan “Tegal” asosiasinya dari Kota Tegal.

Pemindahan ini menjadi tonggak penting dalam membentuk identitas administratif dan kultural baru yang memperkuat perbedaan antara kota dan kabupaten.