Sragen  

Penanggung Jawab SPPG Mengakui Ada Kesalahan, Menghentikan Aktivitas MBG dan Meminta Maaf

Penanggung Jawab SPPG Mengakui kesalahan
Penanggung jawab Dapur SPPG Mitra Mandiri BGN Arifudin Setiawan saat memberikan keterangan kepada awak media. -Mukhtarul Hafidh/diswayjateng.com-

SRAGEN, diswaysolo.id –  Insiden keracunan makanan bergizi gratis (MBG) di Gemolong memberikan pelajaran berharga. Pengelola dan karyawan Dapur SPPG Gemolong juga merasakan dampaknya. Penanggung Jawab SPPG Mengakui Ada Kesalahan.

Mereka berharap kejadian serupa tidak terulang dan akan melakukan evaluasi untuk mencegah hal yang sama terjadi di Sragen.

Penanggung jawab Dapur SPPG Mitra Mandiri BGN, Arifudin Setiawan, akhirnya memberikan tanggapan terkait insiden dugaan keracunan massal yang menimpa 251 siswa dan guru di Gemolong.

Ia menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas musibah ini dan mengakui adanya kemungkinan keteledoran dari pihaknya.

Baca Juga:  Korban MBG Bertambah Menjadi 251, Bupati Sragen Mengidentifikasi Tempat Pencucian yang Kurang Bersih

Penanggung Jawab SPPG Mengakui Ada Kesalahan, Menghentikan Aktivitas MBG dan Meminta Maaf

Selain itu, pihaknya juga siap menanggung biaya perawatan bagi pasien yang dirawat inap. “Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, terutama kepada adik-adik yang terkena musibah dan keluarga mereka,” ucap Ari dengan nada penuh penyesalan.

“Ini sepenuhnya kesalahan saya sebagai pimpinan dan atas nama tim kami. Kami tidak memiliki niatan untuk melakukannya secara sengaja, namun mungkin ada keteledoran,” ujarnya pada Rabu, 13 Agustus 2025.

Ari menjelaskan, timnya baru mengetahui bahwa menu yang diduga bermasalah adalah nasi kuning, telur suwir, kering tempe, salad timun, buah apel, dan susu kemasan yang didistribusikan pada Senin, 11 Agustus 2025.

Menu tersebut, menurutnya, adalah salah satu favorit anak-anak dan sudah sering disajikan.

“Penyebabnya kami belum tahu, apakah berasal dari nasi, telur, atau tempe. Sampel sudah dibawa ke Dinas Kesehatan untuk diuji di laboratorium Semarang,” jelasnya.