Jakarta,diswaysolo.id – Presiden meresmikan enam Kodam baru dan aktifkan kembali Wakil Panglima TNI setelah 25 tahun, sebagai strategi menghadapi tantangan global dan modernisasi militer.
Presiden Prabowo Subianto kembali menghidupkan jabatan strategis Wakil Panglima TNI yang sempat kosong selama 25 tahun.
Langkah ini dilakukan dalam upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Pusdiklatpassus Kopassus, Batujajar, Bandung Barat, pada 10 Agustus 2025.
Berikut ulasan selengkapnya mengenai komandan baru yang telah di hidupkan oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto.
Pengaktifan Jabatan Wakil Panglima TNI
Prabowo menunjuk Letjen TNI Tandyo Budi Revita sebagai Wakil Panglima TNI, menghidupkan kembali jabatan yang telah lama vakum dan bukan hanya sekadar simbolisme struktural.
Pengamat militer Khairul Fahmi menekankan pentingnya jabatan ini sebagai bagian dari transformasi strategis di tubuh TNI.
Ia menyatakan jabatan tersebut efektif apabila menyandang fungsi konkret seperti mendorong interoperabilitas antarmatra, konsolidasi organisasi, dan modernisasi kekuatan militer.
Enam Kodam baru secara resmi diresmikan untuk memperkuat pertahanan di daerah-daerah yang selama ini belum terjangkau secara optimal.
Ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat penjagaan perbatasan dan daerah rawan di seluruh Nusantara.
Tidak hanya Kodam, sejumlah satuan baru juga dikukuhkan: 14 Komando Daerah AL, 3 Komando DAU, 6 Grup Kopassus, 20 Brigade Teritorial, Brigade Infanteri Marinir, Resimen Kopasgat, 100 Batalyon Teritorial Pembangunan, serta batalyon-batalyon pasukan elit lainnya.
Penataan ini menunjukkan dorongan untuk memperkuat kehadiran TNI di seluruh lini dan matra.
Dalam diskurs negara, peran TNI memang sedang diperluas, terutama di ranah sipil dan pembangunan, sejalan dengan revisi UU TNI yang telah ditandatangani sebelum Idul Fitri 2025.
Revisi ini menambah tugas TNI dalam ranah operasional non-perang seperti penanganan ancaman siber serta perlindungan warga negara di luar negeri.
Secara keseluruhan, pengaktifan jabatan Wakil Panglima dan pembentukan satuan baru mencerminkan transformasi TNI menuju struktur yang lebih adaptif dan tangguh.
Ini tidak hanya soal pertahanan fisik, tetapi juga kesiapan menghadapi dinamika geopolitik dan teknologi modern.
Langkah Presiden Prabowo dalam meresmikan Kodam baru dan menghidupkan kembali jabatan Wakil Panglima TNI menunjukkan komitmen kuat pemerintah untuk memperkuat struktur pertahanan nasional.
Dengan sistem komando yang lebih tersegmentasi dan fungsi pejabat militer yang berdaya guna, Indonesia semakin siap menghadapi tantangan keamanan di era modern.
Ke depan, efektivitas langkah ini akan sangat tergantung pada desain fungsional dan sinergi antarmatra yang terjalin.






