Daerah  

UPS Tegal Dorong Desa Inklusi Lewat Kampanye Kreatif Digital untuk Penguatan Batik Ciprat

UPS Tegal Dorong Desa Inklusi
FOTO BRSAMA - Tim pengabdian yang dipimpin oleh Inas Sany Muyassaroh, M.I.Kom, ada Didi Permadi, M.I.Kom, dan Muhamad Andi Budiyanto, M.M., bersama mahasiswa. UPS Tegal Dorong Desa Inklusi - Istimewa-

SLAWI, diswaysolo.id – Universitas Pancasakti Tegal (UPS) melalui program Hibah DPPM Diktisaintek dengan skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat mengadakan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang menghadirkan inovasi pemberdayaan difabel melalui seni batik cap ciprat. UPS Tegal Dorong Desa Inklusi.

Kegiatan ini bertajuk “Penguatan Identitas Batik Ciprat melalui Kampanye Kreatif Digital sebagai Upaya Mewujudkan Desa Inklusi yang Berdaya” dan melibatkan langsung komunitas disabilitas di Desa Mejasem Timur, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. Rabu, 23 Juli 2025.

Kelompok Batik Ciprat Mejasem Timur merupakan komunitas pengrajin batik yang seluruh anggotanya adalah penyandang disabilitas, termasuk tuna daksa, tuna rungu, tuna grahita, OYPMK (Orang Yang Pernah Mengalami Kusta), serta orang tua yang memiliki anak disabilitas.

Dengan teknik membatik yang sederhana namun artistik, kelompok ini telah menjadi simbol kemandirian dan kreativitas difabel dalam bidang ekonomi kreatif.

Baca Juga:  Sinergi UPS dan Pemerintah Kabupaten Tegal Tingkatkan Pendidikan untuk Mencetak SDM Unggul dan Kompetitif

UPS Tegal Dorong Desa Inklusi Lewat Kampanye Kreatif Digital untuk Penguatan Batik Ciprat

Tim pengabdian yang dipimpin oleh Inas Sany Muyassaroh, M.I.Kom, bersama Didi Permadi, M.I.Kom, dan Muhamad Andi Budiyanto, M.M., menggandeng mahasiswa lintas program studi untuk melakukan pelatihan dan pendampingan intensif.

Kegiatan ini meliputi pelatihan pewarnaan alami, teknik Batik Cap Ciprat, manajemen usaha, serta pemasaran digital menggunakan media sosial dan marketplace.

Pendekatan ini sejalan dengan indikator Asta Cita, SDGs, dan IKU Diktisaintek Salah satu poin unggulan dari program ini adalah kampanye kreatif digital yang dilakukan dengan membuat katalog produk, video profil kelompok batik, dan konten pemasaran terjadwal selama enam bulan.

Selain memperkenalkan batik cap ciprat secara luas, pendekatan ini juga meningkatkan kepercayaan diri para penyandang disabilitas dalam menghadapi pasar digital.