DPRD Solo Menghapus Usulan Modal Rp800 Juta untuk Koperasi Merah Putih

DPRD Solo Menghapus Usulan Modal Rp800 Juta
Walikota Solo Respati ardi. DPRD Solo Menghapus Usulan Modal Rp800 Juta

diswaysolo.id – Rencana Wali Kota Solo, Respati Ardianto, untuk menghidupkan 54 Koperasi Merah Putih di seluruh kelurahan terhenti di meja DPRD. DPRD Solo Menghapus Usulan Modal Rp800 Juta.

Dalam sidang pengesahan APBD-Perubahan (APBD-P) 2025, usulan bantuan modal sebesar Rp800 juta dicoret karena dianggap belum siap secara teknis.

Wakil Ketua DPRD Solo, Daryono, menyatakan bahwa pencoretan program dalam pembahasan anggaran adalah hal yang biasa. Namun, dalam kasus ini, ia menegaskan bahwa Dinas Koperasi dan UKM Kota Solo sendiri yang akhirnya menarik kembali usulan tersebut.

“Kami tidak mencoret. Justru OPD-nya (Dinas Koperasi dan UKM) yang tidak berani menjamin pelaksanaan teknis di lapangan, karena jumlah pengawas yang hanya dua orang untuk 54 koperasi,” jelas Daryono, Jumat 11 Juli 2025.

Baca Juga:  Roadshow IAPVC 2025 Dimulai, Solo Safari Menjadi Tujuan Inspiratif bagi Para Pecinta Fotografi

DPRD Solo Menghapus Usulan Modal Rp800 Juta untuk Koperasi Merah Putih

Menurutnya, DPRD sebelumnya hanya meminta agar anggaran yang diajukan disesuaikan dengan kapasitas lembaga pelaksana. Namun, karena tidak ada kesiapan teknis, program tersebut akhirnya dibatalkan.

“Ini menjadi catatan penting bagi Pemkot Solo agar lebih teliti sebelum mengajukan program baru. Jangan hanya semangat menggelontorkan dana tanpa mempertimbangkan kemampuan pelaksanaannya,” tegas Daryono.

Di sisi lain, Wali Kota Respati tetap memiliki harapan besar terhadap konsep Koperasi Merah Putih, yang ia sebut sebagai “BUMKel”, Badan Usaha Milik Kelurahan.

Dalam penjelasannya sebelumnya, Respati menyatakan bahwa koperasi ini tidak akan mendapatkan aliran dana secara otomatis tanpa adanya kinerja yang baik.

Baca juga: Menggunakan Artwear & Berkuda, Wawali Astrid Widayani Memimpin Kirab Solo Batik Carnival

“Koperasi Merah Putih tidak akan memiliki dana jika tidak bekerja. Hasil dari pelatihan harus jelas, kita akan menilai mana yang paling siap. Yang terbaik, itulah yang akan kita berikan suntikan dana terlebih dahulu,” kata Respati.