Instagram Luncurkan “Akun Remaja” dengan Proteksi Otomatis

TEKNOLOGI, diswaysolo.id – Meta, melalui Instagram, memperkenalkan Akun Remaja sebagai bagian dari inisiatif global untuk menciptakan ruang digital yang lebih aman bagi anak di bawah 16 tahun.

Fitur akun remaja ini secara otomatis mengaktifkan sejumlah proteksi kuat—akun privat, pembatasan interaksi, penyaringan konten sensitif, dengan tambahan Quiet Mode dan batas waktu penggunaan harian. S

Semua terkonfigurasi sejak awal oleh sistem, memastikan  akun remaja akan secara  langsung mendapatkan perlindungan tanpa harus repot mengatur sendiri.

Berikut ulasan selengkapnya mengenai fitur akun remaja dengan proteksi otomatis yang ada di Instagram.

Akun Remaja 

Semua pengguna di bawah 16 tahun akan langsung menempati dalam akun privat. Artinya, mereka harus menyetujui permintaan follow dan hanya pengikut yang setuju bisa melihat konten mereka. 

Remaja hanya bisa menerima Direct Messages (DM), mention, atau tag dari akun yang mereka ikuti atau pernah terhubung sebelumnya.

Sistem juga menyiapkan setting anti-bullying seperti Hidden Words untuk menyaring komentar maupun pesan yang mengandung kata kasar.

Instagram akan membatasi konten sensitif dalam Explore dan Reels. Misalnya kekerasan dan iklan kecantikan, menjaga feed remaja tetap aman dan sesuai usia.

Setelah 60 menit penggunaan harian, remaja akan menerima pengingat untuk berhenti. Selain itu, mulai pukul 22.00 hingga 07.00, Instagram otomatis membungkam notifikasi dan mengaktifkan balasan otomatis via DM, mendukung waktu istirahat yang lebih baik.

Remaja di bawah 16 tahun tidak bisa menonaktifkan sejumlah proteksi kunci seperti akses Live atau mematikan blur gambar eksplisit di DM tanpa persetujuan orang tua.

Pengawasan Orang Tua

Orang tua bisa melakukan pengawasan pada Messenger dan Facebook juga. Langkah ini merupakan respons Meta terhadap kekhawatiran dunia tentang pengaruh media sosial pada kesehatan mental anak muda.

Baca Juga:  Gerakan Pangan Murah Kabupaten Tegal Serentak di 19 Titik, Bupati Ischak Merasa Terbantu

Berdasarkan riset, 59% remaja merasa tekanan tampil sempurna di medsos, dan 40% menghabiskan lebih dari lima jam sehari online.

Komentar negatif dan bullying yang sering terpampang di media sosial bisa menurunkan empati dan mendorong kondisi psikologis yang tidak stabil.

Hasil awal menunjukkan lebih dari 54 juta pengguna remaja global telah menggunakan Akun Remaja, dan 97% pengguna usia 13–15 tahun memilih tetap dalam pengaturan default, menunjukkan penerimaan tinggi terhadap fitur ini.

Orang tua pun memberikan respon positif—94% merasa fitur ini membantu mereka merasa lebih tenang atas keselamatan anak.

Instagram Akun Remaja dari Meta membawa sejumlah proteksi masuk langsung sejak pengguna mendaftar. Melalui akun privat, kontrol pesan, konten sensitif, batas waktu, dan peran orang tua — platform ini mencoba meredam dampak negatif media sosial sambil tetap menawarkan pengalaman positif.

Meski ini langkah besar, para ahli mengingatkan bahwa pendampingan orang tua tetap krusial agar remaja bisa memahami tujuan dari pembatasan tersebut—bukan sekadar paksaan, tetapi agar mereka tumbuh bijak dan sehat dalam bermedia sosial.