Tanggul Kali Babon di Semarang Ambruk, Akses Jalan Terendam Banjir

Semarang,diswaysolo.id – Tanggul penahan di sepanjang Kali Babon, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, mendadak ambruk pada Jumat sore, menimbulkan banjir di pemukiman padat.

Peristiwa ini langsung viral di media sosial karena dampaknya yang besar terhadap warga setempat.

Akibatnya ratusan kepala keluarga (KK) serta jalur transportasi utama turut terdampak.

Pemerintah dan petugas gabungan segera bergerak melakukan tanggap darurat untuk menanggulangi kerusakan dan mengurangi risiko lanjutan.

Tanggul Babon Ambruk

Sekitar pukul 16.00 WIB, tanggul Kali Babon yang menahan aliran sungai tidak mampu menahan debit air. Hal itu akibat hujan deras yang mengguyur Kota Semarang sejak siang hari.

Akibat tekanan air yang kuat, beberapa bagian talud penahan tanggul runtuh. Meluapkan air ke permukiman warga sekitar Kecamatan Tugu dan Ngaliyan.

Video dan foto banjir pun langsung beredar di Instagram dan platform lain. Menunjukkan rumah dan jalan yang terendam air keruh.

Genangan air mencapai ketinggian sekitar 40 – 100 cm di berbagai titik terdampak. Rumah-rumah di Kampung Wonosari, Perumahan Mangkang Indah, serta beberapa RT di Mangunharjo tergenang hingga bagian dasar bangunan.

Ratusan kepala keluarga mulai merasakan dampaknya, dengan ketinggian air yang bervariasi di setiap lokasi.

Meskipun belum ada laporan korban jiwa atau warga yang mengungsi. Banyak keluarga yang memilih berjaga di rumah mereka sambil membersihkan perabotan yang terendam banjir.

Menindaklanjuti kejadian tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) langsung melakukan penanganan darurat.

Tim gabungan ini memperkuat bagian tanggul yang jebol dengan menambah dan meninggikan sandbag di sejumlah titik kritis.

Harapannya upaya sementara ini dapat memperlambat aliran air. Selain itu, mencegah kerusakan lebih luas sembari menunggu perbaikan struktural lebih permanen.

Baca Juga:  Perbaikan Jalan di Jateng Capai 89,9%, Pengamat Undip, Sarankan Untuk Mengaktifkan Jembatan Timbang

Menurut Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P. Martanto, faktor utama yang menyebabkan tanggul tidak mampu menahan aliran air adalah debit sungai yang melonjak tajam akibat hujan deras.

Kondisi tanggul sendiri juga sudah berusia tua sehingga daya tahan struktur tanah dan beton menurun.

Aliran air dari hulu yang deras menambah tekanan ke dinding penahan. Dengan demikian, beberapa bagian tidak mampu menahannya dan akhirnya mengalami kerusakan permanen.

Pemerintah Kota Semarang telah mengimbau warga untuk tetap waspada. Terutama bila hujan deras kembali turun karena potensi banjir masih mengancam area lain di sekitar sungai.

Selain itu, luapan air sempat sampai ke jalan utama Pantura Semarang-Kendal di kawasan Sango, menyebabkan gangguan lalu lintas hingga air surut dan arus kendaraan kembali normal.

Warga pengguna jalan juga diminta mencari rute alternatif saat banjir susulan terjadi guna menghindari kemacetan dan risiko kecelakaan.

Ambruknya tanggul Kali Babon di Semarang menjadi peringatan penting akan perlunya perbaikan segera infrastruktur penahan banjir yang sudah tua dan rentan terhadap ekstremnya curah hujan.

Pemerintah bersama masyarakat terus bekerja sama menghadapi dampak bencana ini secara cepat dan tepat.

Waspada terhadap potensi hujan deras berikutnya tetap menjadi kunci utama dalam mengurangi risiko banjir lanjutan.

Upaya jangka panjang seperti perbaikan struktural permanen tanggul dan sistem drainase juga perlu menjadi prioritas supaya kejadian serupa bisa diminimalisir di masa mendatang.