2 Pengendara Motor Tewas Akibat Rem Blong di Turunan Gedongsongo

Semarang,diswaysolo.id – Insiden tragis terjadi di turunan Jalan Gedongsongo, Bandungan, Kabupaten Semarang, ketika sebuah sepeda motor gagal dikendalikan akibat diduga rem blong.

Dalam peristiwa yang berlangsung pada sore hari tersebut, dua orang pengendara tewas seketika di lokasi kejadian.

Kejadian ini kembali mengingatkan akan risiko berkendara pada jalan menurun yang memerlukan perhatian ekstra.

Analisa terhadap penyebab serta dampak kecelakaan sangat penting untuk meningkatkan kesadaran keselamatan berkendara di masyarakat.

Tragedi Motor Rem Blong 

Kecelakaan maut tersebut terjadi pada Jumat sore di turunan Jalan Gedongsongo menuju Bandungan, tepatnya dekat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) daerah Banaran.

Sebuah sepeda motor Honda Vario terlihat melaju dari arah atas menuju bawah dengan kecepatan cukup tinggi.

Ketika sampai di titik jalan yang menurun, diduga rem motor tidak berfungsi sehingga pengendara kehilangan kendali dan menabrak pembatas taman di sekitar area SPBU.

Akibatnya, dua penumpang yang berada di sepeda motor tersebut mengalami luka serius dan dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.

Menurut keterangan yang disampaikan oleh Kasat Lantas Polres Semarang, AKP Lingga Ramadhani, kecelakaan itu bermula ketika motor yang dikendarai melintasi turunan yang curam.

Pada kondisi tersebut, rem yang tidak bekerja optimal diduga kuat menyebabkan pengendara tidak mampu mengendalikan laju kendaraan.

Saat situasi kritis itu terjadi, motor secara langsung menabrak pembatas taman SPBU hingga membuat pengendara terpental dan mengalami cedera berat.

Investigasi awal di lokasi memperlihatkan sepeda motor tergeletak dan bekas darah di sekitar pagar SPBU.

Dua korban yang meregang nyawa dalam kecelakaan ini adalah Ahmad Purnomo (30) dan Lely Suryani (28), keduanya beralamat di Kelurahan Gemah, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.

Baca Juga:  Vonis Harvey Moeis Diperberat Menjadi 20 Tahun Penjara, Uang Pengganti Sebesar Rp420 Miliar

Mengalami Cedera Kepala

Mereka berboncengan saat melintas di jalur tersebut dan mengalami cedera kepala berat saat motor menabrak pembatas taman.

Tim kepolisian yang berada di tempat kejadian langsung melakukan olah TKP serta memindahkan jenazah ke kamar jenazah setempat untuk proses lebih lanjut.

Kejadian ini kembali membuka diskusi seputar keselamatan berkendara, khususnya saat melintasi jalan yang memiliki kontur menurun atau curam.

Banyak faktor teknis seperti kelayakan komponen kendaraan, terutama sistem rem, yang sangat menentukan kemampuan pengendara dalam mengatasi turunan.

Rem yang kurang terawat atau komponennya usang sangat berpotensi gagal berfungsi saat dibutuhkan.

Selain itu, pemahaman pengendara mengenai teknik pengereman yang benar di jalan turunan juga berpengaruh besar dalam menghindari situasi berbahaya.

Kesadaran untuk melakukan pemeriksaan rutin pada kendaraan sebelum berkendara secara signifikan dapat menekan risiko kecelakaan.

Mengingat jalan menurun memiliki potensi risiko tinggi, pengendara sebaiknya memastikan rem dalam kondisi prima.

Pemeriksaan sederhana seperti mengecek kampas rem, minyak rem, serta respons pedal/tromol sebelum berangkat dapat menjadi langkah pencegahan penting.

Peningkatan pemahaman serta kepatuhan terhadap aturan berkendara aman dapat menjadi kunci utama untuk mengurangi insiden serupa di masa depan.

Tragedi di turunan Gedongsongo menjadi pengingat keras bahwa keselamatan berkendara adalah tanggung jawab bersama.

Faktor teknis kendaraan seperti rem yang berfungsi baik dan kesiapsiagaan pengendara adalah dua hal yang tidak boleh diabaikan, terutama pada medan jalan yang menantang.

Kecelakaan ini diharapkan menumbuhkan kesadaran lebih luas tentang pentingnya perawatan kendaraan serta teknik berkendara yang aman.

Semoga kejadian serupa tidak terulang dan masyarakat semakin peduli terhadap keselamatan di jalan raya.