Klaten,diswaysolo.id – Run to Geopark Klaten menjadi ajang menarik bagi para pelari yang tidak hanya ingin menantang diri di alam terbuka, tetapi juga mencicipi kuliner tradisional khas daerah.
Event ini berada di Bukit Cinta Watu Prahu, Desa Gununggajah, Kecamatan Bayat, Klaten pada Minggu, 14 Desember 2025.
Para peserta tidak hanya akan menikmati panorama alam yang memesona selama lari. Namun juga ada suguhan makanan lokal, seperti soto, angkringan, dawet, dan nasi wiwit khas Bayat secara gratis.
Acara ini sekaligus menjadi wadah memperkenalkan potensi geologi dan pariwisata Bayat kepada masyarakat luas.
Run to Geopark Klaten
Acara lari Run to Geopark Klaten merupakan perpadauan promosi wisata alam dan budaya lokal desa Bayat.
Dengan trek yang menantang dan pemandangan alam yang memukau, peserta akan melewati jalur yang membentang di perbukitan dan area geologi yang unik di kawasan tersebut.
Penyelnggara event ini adalah Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Klaten. Bekerja sama dengan Clongop Akademia dan komunitas pelari setempat.
Salah satu daya tarik utama Run to Geopark adalah suguhan kuliner tradisional dari panitia untuk para pelari usai menempuh rute lari.
Menurut Sri Nuryani dari Bapperida Klaten, hidangan khas Klaten seperti soto, angkringan, dawet Bayat, serta nasi wiwit itu gratis. Itu sebagai bentuk penghargaan atas partisipasi mereka menjadi peserta.
Hidangan ini tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga memperkenalkan kekayaan kuliner lokal kepada para peserta yang datang dari berbagai daerah, termasuk luar Klaten.
Panitia juga menyiapkan program hiburan dan jamuan khas di garis finish untuk menyemarakkan suasana setelah pelari menyelesaikan rute mereka.
Hadirnya hiburan serta jamuan tradisional harapannya mampu memberikan pengalaman lebih bagi peserta dan keluarga yang datang mendukung.
Sajian tersebut juga menjadi media menarik bagi wisatawan yang ingin merasakan langsung kehangatan dan budaya masyarakat Bayat.
Selain aspek kuliner dan hiburan, Run to Geopark Klaten punya tujuan strategis dalam mengangkat potensi pariwisata setempat.
Acara ini dirancang untuk memperkenalkan bebatuan purba dan lanskap alam di Bayat yang tengah diusulkan menjadi bagian dari Geopark.
Dengan cara ini, pelaksana kegiatan berharap bahwa event lari tidak hanya soal kompetisi, tetapi juga sebagai ajang edukasi bagi peserta dan publik tentang keindahan dan nilai sejarah alam yang ada di Klaten.
Peserta Cukup Antusias
Antusiasme peserta terhadap Run to Geopark Klaten cukup tinggi. Panitia mencatat sekitar 500 orang akan ikut ambil bagian dalam event ini, dan menariknya sekitar 35% pendaftar berasal dari luar Kabupaten Klaten.
Angka ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara olahraga, wisata alam dan budaya kuliner lokal mampu menarik perhatian publik dari luar daerah, yang berpotensi meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bayat dan sekitarnya.
Run to Geopark Klaten tidak sekadar lomba lari, tetapi juga sebuah pengalaman budaya dan kuliner yang menggabungkan olahraga, alam, serta tradisi lokal Bayat.
Event ini menunjukkan bagaimana kegiatan komunitas dapat manfaat untuk menguatkan potensi pariwisata daerah, sekaligus memperkenalkan warisan alam yang unik kepada peserta dari berbagai wilayah.
Partisipasi dalam kegiatan semacam ini diharapkan terus meningkat setiap tahun, memicu geliat ekonomi kreatif dan kunjungan wisata ke Klaten.
Dukungan masyarakat lokal dan panitia pun menjadi faktor penting dalam kesuksesan acara yang memadukan pengalaman fisik dan budaya khas Jawa Tengah.






