Keterlibatan IKM akan mendukung produksi industri otomotif yang lebih efisien dengan menurunnya biaya produksi, menekan ketergantungan impor, dan juga meningkatkan daya saing global.
Agus tidak menampik jika masih ada sejumlah tantangan yang harus diatasi seperti banyaknya IKM yang mengalami keterbatasan modal untuk modernisasi peralatan produksi, kesenjangan teknologi antara pemasok lokal dan industri besar, hingga perbedaan sistem manajemen mutu, sertifikasi, dan standar audit.
Selain itu, kapasitas produksi belum sepenuhnya konsisten dalam skala besar, dan akses informasi kebutuhan komponen dari produsen utama masih terbatas. Belum lagi tantangan tingginya impor komponen otomotif dari luar yang melonjak hingga 20 persen pada periode Januari-September 2025.
Pada acara ini berlangsung penandatanganan kerja sama antara tujuh IKM alat angkut Kabupaten Tegal dengan industri besar.
Mereka yang bekerja sama antara lain PT Putra Tunggal Manufaktur dengan PT United Tractor Pandu Engineering, PT Kannindo Metal Industri dengan PT Kubota Indonesia, PT Berkah Jaladara Teknik dengan PT Tri Centrum Fortuna, PT Mitra Karya Tegal dengan PT Viar Motor Indonesia.
PT FNF Metalindo Utama dengan PT Velasto Indonesia, PT Multikon Rekatama Industri dengan PT Sumitomo Indonesia, dan PT Tegal Indonesia Manufaktur dengan PT Suly Bersama Jaya Steel.
Secara terpisah, Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman saat menandatangani prasasti kerja sama antara PT United Tractor Pandu Engineering dan Yayasan Astra untuk IKM di Pendopo Amangkurat, Rabu (03/12/2025), mengatakan pihaknya mengapresiasi kolaborasi yang terbangun antara IKM komponen otomotif dengan industri besar.
“Meski sudah terikat MoU, saya minta IKM tetap aktif menjalin komunikasi dengan supplier komponen dan industri besar agar akses pasar produk IKM ke industri otomotif terus berkelanjutan,” pesannya.






